Sabtu, 06 Agustus 2011

Di Jaman Sahabat Orang yang Kekuranganpun Ingin Bersedekah, Sekarang???



Rosululloh mengatakan bahwa generasi terbaik adalah generasi sahabat, tabi'in dan tabiut tabi'in. Gimana gak menjadi generasi terbaik, kalo yang mentarbiyah aja insan terbaik sejagad raya ini, yaitu Rosululloh. Walaupun sahabat juga tak lepas dari kesalahan dan kekurangan, karena memang mereka bukanlah orang yang ma'sum, namun kelebihan mereka jauh lebih banyak dibanding kekurangannya. Mereka adalah generasi yang mendapat lisensi sebagai generasi "TERBAIK" dari Rosululloh. Saking cintanya pada Al-Qur'an, mereka sampai dijuluki generasi "Al-Qur'an berjalan". Mereka senantiasa membaca, menghafal dan mengamalkannya bahkan mereka menjadi salah satu sebab turunnya ayat-ayat Al-Qur'an.


Kualitas kita jauh dengan kualitas para sahabat. Tapi bukan berarti kita gak bisa meneladani mereka. Beberapa hari yang lalu aku mendengar kisah di sebuah radio islam streaming tentang keteladanan para sahabat dalam hal sedekah. Ketika Rosululloh menyampaikan tentang pentingnya bersedekah, maka mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang paling banyak sedekahnya. Sahabat Umar menyedekahkan separuh hartanya. Tapi beliau dikalahkan oleh sahabat Abu Bakar dalam hal sedekah karena Abu Bakar menyedekahkan seluruh hartanya. Ada seorang sahabat yang secara ekonomi beliau memang berkekurangan. Tetapi beliau sangat ingin mendapat keutamaan dari sedekah yang beliau berikan. Karena beliau hanya memiliki sebutir kurma, maka sebutir kurma itulah yang beliau sedekahkan.


Ketika sedekah-sedekah itu dikumpulkan, ternyata Rosululloh menemukan ada sedekah yang berisi sebutir kurma. Maka Rosululloh bertanya pada para Sahabat, "adakah diantara kalian yang bersedekah sebutir kurma?". Sahabat tadi ketakutan sekali karena khawatir sedekahnya tidak diterima. Maka turunlah Q.S. Az-Zalzalah ayat 7 "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya". Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ketika turun surat Al Insaan ayat 8, kaum Muslimin menganggap bahwa orang yang bersedekah sedikit tidak akan memperoleh pahala dan menganggap pula bahwa orang yang berbuat dosa kecil seperti berbohong, mengumpat, mencuri penglihatan dan sebangsanya tidak tercela serta menganggap bahwa ancaman api nereka dari Allah disediakan bagi orang yang berbuat dosa besar. Maka turunlah Surat Az-zalzalah ayat 7-8 yang menyebutkan bahwa kebaikan dan keburukan sedikit apapun akan mendapat balasan.


Saat ini masihkah ada orang-orang yang seperti sahabat dalam hal sedekah yang walaupun berkekurangan tetap ingin bersedakah? Kalo kita lihat di sekitar kita, masih banyak orang yang mampu tapi masih enggan bersedekah bahkan ketika ada kesempatan untuk disantuni mereka akan mengajukan diri dengan senang hati. MasyaAlloh...semoga Alloh menjauhkan kita dari sifat suka meminta-minta dan menjadikan kita hamba-Nya yang senantiasa bersedekah saat lapang maupun sempit. Di bulan romadhon ini, yuk perbanyak sedekah. Kita contoh Rosululloh, beliau adalah seorang yang dermawan dan beliau itu paling dermawan di saat bulan romadhon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar