Minggu, 03 April 2011

Siap untuk Diatur, Mengatur dan Bekerjasama

Terjadi kesalahpahaman antar teman atau sahabat itu biasa terjadi. Dan itu pun biasa terjadi di dunia akhwat. Karakter yang berbeda antara 11 orang akhwat cukup memberi warna dalam perjalanan adek-adekku tercinta ini. Subhanalloh...belum atau kurangnya ketafahuman di antara kalian, aku yakin suatu saat nanti seiring berjalanannya waktu, perlahan pasti akan lebih baik.


Cerita sore tadi semoga bisa sama-sama kita ambil ibrohnya. Entah untuk yang keberapa kali kalian tidak menyepakati apa yang telah kita sepakati bersama. Dari 11 orang hanya 4 orang yang hadir. Diantara 4 yang hadir pun, 2 orang menunggu sejak ba'da ashar, 1 orang datang jam 5 sore, seorang lagi entah jam berapa. Teman-teman yang tidak datang, sebagian kasih kabar dan sebagian tidak. Ada yang sedang membantu persalinan di bidan, ada yang lagi pelantikan di kampusnya, ada yang lagi penelitian, ada yang lagi mudik dan ada yang sedang sakit.


Alhamdulillah walaupun hanya berempat tidak mengurangi niatan kita untuk berkumpul. Untuk melanjutkan pembahasan, kalau cuma berempat yang datang sepertinya sayang. Akhirnya tidak ada pembahasan materi, namun kita saling evaluasi, ngobrol ini itu, berbagi cerita, yang intinya aku ingin kalian bisa saling tafahum, bisa lapang ketika saudarinya tidak pengertian, saling membuka hati agar saudarinya bisa memahaminya.


Satu demi satu mereka bercerita. Ada yang mengaku punya karakter super sensitif. Entah sudah berapa kali dia menangis hanya karena permasalahan kecil dan sering merasa menjadi orang yang paling menderita sedunia. Ada juga yang super perfectionist, terlalu menuntut agar teman-temannya bisa seperfect dia. Di sisi lain ada yang super cuek. Entah apa yang terjadi dengan yang lain, sebodo teuing alias masa bodo amat, dia bilang pokoknya just go with the flow. Ada yang hobinya nyuruh-nyuruh. Ada yang punya masalah dengan orang tuanya di rumah. Ada yang belum bisa kerjasama dalam tim karena perbedaan karakter, dll.

Dari cerita-cerita tersebut, intinya hanya 3 hal yang aku sampaikan ke mereka. Untuk menjadi seorang akhwat yang serius dalam pembinaan siapkan diri untuk bisa ketiga hal ini:
  1. Siap untuk diatur
  2. Siap untuk mengatur
  3. Siap untuk bekerjasama
Poin pertama adalah siap untuk diatur. Apakah ini sulit? Sangat sulit. Terlebih bagi yang memiliki "bakat" memimpin. Sungguh sulit untuk menjadi jiwa yang terpimpin atau menjadi pribadi yang bisa diatur. Namun, ketika kita sudah memahami arti dari kehidupan bersama (berjama'ah), maka penting sekali untuk bisa menjadi pribadi yang bisa diatur. Pentingnya sebuah ketaatan tidak mudah difahami oleh setiap akhwat. Malah ada yang menganggap itu adalah "taqlid" kalau apa-apa harus "njalur". Dan untuk menjadi pribadi akhwat yang bisa diatur akan berjalan seiring berjalannya proses pembinaan. Butuh adanya keterbukaan dan komunikasi yang baik dengan murobbiyah di setiap permasalahan yang kita hadapi. Baik masalah amanah dakwah, masalah orang tua, masalah pekerjaan dan apalagi masalah nikah.


Poin kedua adalah siap mengatur. Ada masanya kita menjadi pribadi yang diatur, ada masanya juga kita harus mengatur. Ketika menjadi seseorang yang harus mengatur, bersikaplah sebijak mungkin, harus bisa lebih memahami yang lain dan harus siap menjadi seseorang yang paling banyak berkorban. Korban pikiran, waktu, tenaga, perasaan dan kadang juga sedikit harta. Ketika pengorbanan kita lebih dibanding yang lain, cobalah meluruskan niatan. Janganlah merasa paling banyak berkorban dan menganggap yang lain gak berbuat apa-apa. Ingatlah selalu perkataan ini "kalo gak ikhlas, gak usah bersusah payah". Kata-kata itu singkat tetapi dalam maknanya. Sungguh sia-sia pengorbanan kita ketika tak ada keikhlasan.


Poin ketiga ada siap untuk bekerjasama. Bismillah...semoga kebersamaan kalian yang belum lama ini, bisa lebih baik lagi ke depan. Kalian bisa bekerjasama untuk mengemban amanah dakwah ini. Semoga di tangan kalian dakwah ini bisa berjalan lebih baik. Bukan dakwah ini yang butuh kalian tapi kalianlah yang butuh dakwah ini. So, be the best team yach!


Adek-adekku, dengan segala kekuranganku ijinkan aku untuk dapat lebih memahamimu. Ketafahuman, kelapangan hati, khusnudzon, itulah yang kita butuhkan. Love you all so much cos Alloh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar