Jumat, 09 Desember 2011

Keluarga Ideologis



Beberapa bulan yang lalu pernah baca sebuah artikel di sebuah majalah yang kalo gak salah judulnya Bukan Hanya Istri Biologis. Di majalah itu disampaikan bahwa menjadi istri yang bersuamikan laki-laki yang punya prinsip dalam hidupnya, tidak cukup menjadi istri biologis saja tapi jadilah istri ideologis. Prinsip dalam hidup yang dimiliki oleh sebuah keluarga yang melazimi dakwah dan jihad sebagai jalan hidupnya tidak cukup hanya suami yang memahaminya. Resiko yang mesti dihadapi harus dipahami oleh istri dan anak-anak. Maka perlunya sedari awal seorang laki-laki dan wanita yang hendak membangun sebuah rumah tangga, bercita-citalah menjadikan keluarganya kelak menjadi keluarga ideologis.


Seorang istri harus memahami bahwa iqomatuddin adalah pilihan hidup dirinya dan suaminya. Sehingga tidak egois hanya mementingkan kehidupan pribadi dan keluarga, tetapi ada kepentingan umat dan kepentingan bersama yang juga harus dipentingkan. Kesadaran tersebut tidak akan terbangun ketika tidak ada diskusi antara suami istri. Ngobrol-ngobrol atau diskusi di rumah jangan hanya ngobrol masalah ekonomi, pekerjaan, anak-anak atau masalah rumah tangga lainnya. Tapi, untuk membentuk sebuah keluarga ideologis perlu adanya diskusi-diskusi ideologis di rumah yang melibatkan suami istri dan pastinya anak-anak dilibatkan dalam diskusi tersebut sesuai dengan tingkat kefahaman mereka atau setelah mereka beranjak dewasa dan memahami konsep rumah tangga yang dimiliki oleh orang tuanya. So, persiapkan diri menjadi istri ideologis! Agar kelak dapat membangun keluarga ideologis dan dapat mencetak anak ideologis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar