Rabu, 24 November 2010

Iradah yang Lurus

Sebuah ayat dan sebuah perkataan ulama yang bisa kita jadikan sebagai bahan untuk kita bermuhasabah. Di usia kita saat ini yang entah berapa lama lagi Alloh beri sisa waktu untuk kita bernafas di dunia ini, sudahkan kita memiliki tujuan hidup yang jelas? Ketika ada seorang bertanya, "Apa sich tujuan hidupmu?". Apa jawaban yang akan kita lontarkan, teman? 


Mari kita renungi surat Al-Isra ayat 19 berikut ini :
"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik"
Dari firman Alloh di atas, sebagai seorang mukmin marilah kita merenung. Sudahkah kita menjadikan akhirat sebagai tujuan kita? Ketika sudah, sudahkah bersungguh untuk mendapatkannya? 


Ketika kita sudah bermujahadah untuk menggapai kehidupan akhirat kita, insyaAlloh ada balasan yang baik yang telah Allah siapkan, yaitu jannah. Ketika saat ini kita merasa belum bersungguh-sungguh, insyaAlloh masih ada kesempatan untuk merevolusi diri. Saat urusan dunia begitu menyibukkan diri kita, ingatlah bahwa akhiratlah yang lebih utama. Sebuah perkataan ulama, yaitu Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah berkata "Hendaklah semangat orang yang beriradah adalah mencari ridha Rabb-nya, persiapannya adalah untuk perjumpaan dengan-Nya, dan kesedihannya adalah karena waktu yang terlewatkan bukan dalam rangka mencari ridha-Nya."

Ibnu Qoyyim menyampaikan bahwa seorang yang memiliki irodah yang lurus harus memahami apa tujuan hidupnya. Ghoyah kita sebagai seorang muslim adalah menggapai ridlo Alloh dengan memurnikan keikhlasan kepada-Nya dan merealisasikan peneladanan kepada nabi-Nya. Selain ghoyah, pahami juga hadaf. Hadaf adalah sasaran. Sasaran kita adalah menghambakan manusia kepada Rabb-nya dan menegakkan khilafah menurut manhaj nubuwah. Ghoyah adalah visi, sedangkan hadaf adalah misi. Keduanya terkait satu dengan yang lain. 3 ciri iradah yang lurus yang terkandung dalam perkataan Ibnu Qoyyim di atas adalah:
  1. Irodah yang ditujukan untuk ghoyahnya dan hadafnya
  2. Bersungguh-sungguhlah untuk mencapai ghoyahnya dan hadafnya
  3. Merasa rugi dan bersedih ketika waktunya dan apa yang dilakukannya tidak untuk mencapai ghoyahnya dan hadafnya
Dengan memiliki cara berpikir yang benar dan iradah yang lurus, insyaAlloh kita akan menjadi insan yang berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar