Jumat, 29 Oktober 2010

Wajarkah "kelupaanku" ini?

Pelupa adalah satu sifat manusia. Satu hal yang sering (banget…bagi orang-orang tertentu) kita alami yaitu lupa.
Temen-temen mungkin pernah atau sering ngalamin kejadian-kejadian ini:
* Lupa naroh kunci motor, padahal ada di saku sendiri
* Kunci motor tetep nggantung di motor pas di parkiran kampus, trus motor diamankan pak satpam (untung gak jadi korban curanmor, alhamdulillah...)
* Kebingungan nyari kacamata, padahal nyanthol di telinga sendiri (lagi dipake)
* Mau ambil sesuatu tapi lupa harus ambil apa dan untuk mengingatnya harus kembali ke tempat aktivitas semula, baru deh ingat mau ambil sesuatu tsb
* Berhenti di per4an jalan padahal lampunya ijo, trus diklakson sama orang2 di belakangnya
* Salah liat jadwal kuliah, praktikum or responsi. responsi harusnya jam 10 pagi, ehh..malah ke kampus jam2 siang...udah bubar deh responsinya
* Kunci motor tetep nyanthol di motor dengan mesin masih nyala waktu diparkir di depan toko...(untungnya waktu keluar toko kunci masih tetep di tempatnya dalam kondisi mesin masih nyala)
* Lupa jalan pulang dari suatu tempat alias nyasar
* Lupa nomer hp sendiri waktu mau isi pulsa di konter...malu banget sama tukang konternya, gak jadi beli pulsa karena lupa no hp sendiri

kalo kejadian2 di atas (pengalaman pribadiku, he...^_^) pernah ato sering kita alami wajar gak sih???

Ada yang pernah denger penyakit alzheimer??
Kata mbah GOOGLE, Penyakit Alzheimer adalah salah satu bentuk kepikunan akibat degenerasi otak yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir, daya ingat, dan fungsi berbahasa. Penderita alzheimer, akan kehilangan ingatan secara bertahap, mengalami disorientasi dan perubahan kepribadian. Hal tersebut membuat pasien kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sampai saat ini penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi faktor genetik sangat menentukan (riwayat keluarga), sedangkan faktor lingkungan hanya sebagai pencetus ekspresi genetik.

Alzheimer dapat digolongkan menjadi 3 gejala. Gejala ringan seperti lebih sering bingung dan melupakan informasi yang baru dipelajari ( contoh : lupa meletakkan kunci mobil, lupa nomor telepon atau dosis obat yang biasa dimakan ), tersesat di daerah sekitar yang dikenalnya dengan baik, bermasalah dalam melaksanakan tugas rutin ( contoh : tidak tahu membeli barang ke kedai ), mengalami perubahan dalam kepribadian dan penilaian.
Untuk gejala menengah, penderita kesulitan dalam mengerjakan aktivitas hidup sehari-hari ( contoh : makan, mandi, lupa mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan ), cemas, curiga, mengalami gangguan tidur, kesulitan mengenali keluarga dan teman
Sedangkan untuk gejala serius atau akut, penderita sulit atau kehilangan kemampuan berbicara, tidak bisa mengurus diri sendiri ( seperti : tidak mau makan yang mengakibatkan menurunnya berat badan, tidak mampu mengontrol buang air kecil atau BAB), keliru dengan keadaan sekitar rumah dan sangat tergantung pada pengasuh.
Untuk dapat menilai suatu penyakit termasuk penyakit Alzheimer, maka seluruh gejala penyakit ini harus terpenuhi pada penyakit tersebut. Jika hanya sekedar mirip atau ada sedikit kesamaan maka belum dapat dikatakan bahwa penyakit tersebut adalah benar-benar penyakit Alzheimer.

Berdasarkan gejala2 di atas, kejadian “kelupaan” yang sering kita alami termasuk gejala ringan dari alzheimer. Kalau secara genetik (nenek moyang kita) gak ada yang punya gen pengendali alzheimer maka sangat kecil kemungkinan kita punya penyakit alzheimer.
Tapi gak ada salahnya pencegahan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Finlandia dan Swedia, ternyata salah satu khasiat minum kopi adalah dapat mengurangi resiko terkena penyakit alzheimer. Tapi jangan terlalu banyak juga konsumsi kopi. Selain kopi, bisa juga konsumsi pegagan (Centella asiatica). Salah satu khasiat pegagan adalah meningkatkan daya ingat.

Yang gak kalah penting juga yaitu doa. Bacalah “Subhabna man laa yashuu walaa yanaamu” artinya "Maha Suci Tuhan yang tidak pernah lalai dan tidak pernah tidur".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar