Jumat, 29 Oktober 2010

Bahagianya menjadi seorang wanita

Alloh menciptakan laki-laki dan wanita yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Aku dilahirkan sebagai seorang wanita, ya akulah seorang wanita, seorang muslimah. Aku bangga menjadi seorang wanita muslimah, seorang mar'atus sholihah....amin.

Islam sungguh menempatkan wanita sebagai sosok yang mulia. Bagaimana tidak, setiap orang yang terlahir di dunia, terlahir dari rahim seorang ibunda. Sungguh perjuangan menjadi seorang ibu, walau aku belum berpredikat "umi", aku yakin tidak mudah melalui masa-masa kehamilan hingga persalinan, hingga nyawalah taruhannya saat detik-detik membahagiakan, seorang bayi mungil terlahir dari rahimnya. Kesakitan sesaat hilang, tergantikan air mata kebahagian. Betapa hebatnya bunda, hingga Alloh menggambarkan betapa berat perjuanganmu saat masa kehamilan dalam surat Luqman ayat 13, Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Betapa mulianya seorang ibu, hingga lelaki terbaik di bumi ini pun memerintahkan agar kita berbakti pada ibunda tiga kali lebih banyak dari ayah. Dalam hadits yg diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Datang seseorang kpd Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kpd siapakah aku hrs berbakti pertama kali ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Ia berta lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’, Orang tersebut berta kembali, ‘Kemudian siapa lagi, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Bapakmu’ “[Hadits Riwayat Bukhari (AL-Ftah 10/401) No. 5971, Muslim 2548]

Sungguh mulia seorang ibu, sungguh mulia seorang wanita, seorang wanita sholihah yang memberikan waktunya untuk suami dan anak-anak. Menemani, mendidik, menyemangati, menjadi tempat suami dan anak-anaknya meluapkan cinta dan kasih sayang mereka. Jangan dipandang sebelah mata seorang wanita yang berprofesi sebagai "ibu rumah tangga". Dia lah wanita yang hebat, di balik kesuksesan suami dan anak-anaknya. Dan itulah keinginan terbesarku. Ya Alloh ijinkan aku menjadi istri (seorang mujahid) dan menjadi umi (para mujahid dan mujahidah). Aku ingin menjadi Al-Khonsa di abad ini. Sungguh bahagia menjadi seorang wanita ketika dia tahu apa yang seharusnya dia lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar