Tampilkan postingan dengan label muhasabah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label muhasabah. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 April 2013

Aku Tak Ingin Bara di Genggaman Ini Padam

Telinga ini berulang mendengar kisah-kisah. Kekaguman dan kesalutan adalah ekspresi yang tergambarkan. Aku bilang mereka hebat. Aku ingin mengikuti jejak itu. Tapi sepertinya tidaklah mudah. Sulitkah? Entah...aku belum melaluinya. Aku menerka sulit. Tapi semua akan mudah jika Alloh berkehendak dan ada kesungguhan dan kebulatan tekad. Sungguh, aku mau. Aku ingin. Kuingin ambil bagian. Bagian yang tak banyak orang mau dan mampu mengembannya. Robbi...mantapkan langkah kaki ini. Kuatkan punggung ini. Teguhkan hati ini. Eratkan genggaman tangan ini dalam memegang bara itu. Agar ia tak padam. Aku tak ingin bara di genggaman ini padam.

Minggu, 18 November 2012

Pray for Palestine


Robbi...sangat mudah bagiMu membebaskan bumi Palestina dari Zionis Yahudi. Tapi Engkau tak melakukannya saat ini karena Engkau sedang menguji kami, siapa diantara kami yang bersungguh-sungguh turut berjuang membebaskannya. Kami yang berjarak ribuan mil dari bumi Palestina, sangat ingin berada di sisi saudara-saudara kami di sana untuk sama-sama berjuang. Namun, kami hanya bisa melihat perjuangan mereka dari tayangan televisi, membacanya di situs-situs islam, melihat gambar-gambar adik-adik kecil yang syahid terkena serangan rudal melalui internet. Ingin sekali kami memeluk mereka dan menguatkan mereka walaupun kami yakin mereka adalah orang-orang kuat yang telah Engkau pilih. Ampuni kami ya Robbi di saat kami belum mampu berjuang bersama mereka. Doa tulus kami semoga menjadi penguat dan penyemangat bagi para ikhwan pejuang, bagi para ummahat, bagi para akhwat dan adik-adik kecil kami. Ya Robbi, tolonglah para pejuang dan para muslim/ah di bumi Palestina. Mereka yang telah tiada semoga meraih syahid. Para ikhwan yang sedang berjuang semoga diberi kekuatan dan Engkau dekatkan kemenangan bagi mereka. Para ummahat, akhwat dan adik-adik kecil, semoga kalian selalu diberi kesabaran dan Alloh selalu menjaga kalian. Ampuni kami ya Ghofur, kami mengaku mencintai mereka namun kami belum mampu membersamai mereka untuk sama-sama berjuang. Doa tulus yang bisa kami berikan, semoga Engkau menolong para pejuang Palestina, mendekatkan kemenangan bagi mereka dan semoga kebinasaan menimpa Yahudi. Aamiin... Kami yakin, Palestine tomorrow will be free.




Senin, 05 November 2012

Ribbiyun

Senin, 5 Nov 2012
Sebenernya ni postingan aku tulis hari ahad kemaren pas lagi di warnet, tapi pas mau diposting paket hotspot nya di warnet abis karena aku cuma beli yang 1 jam. Jadi aku save dan baru aku sempet posting sekarang. Berhubung lagi males ngedit, jadi aku posting langsung aja dech. Apalagi ni udah ngantuk banget.

Ahad, 4 Nov 2012
Beberapa hari internet off, ni mumpung lagi hotspot-an di warnet aku sempetin posting. Udah lumayan lama blog nya ditinggalin, sampe banyak sarang laba-labanya, hehe....[yang ini bo-ong].
Semalem aku abis nyelesein sebuah buku, judulnya ribbiyun....hohoho, baca buku itu bikin aku merasa gak ada apa-apanya dan belum apa-apa yang aku lakukan. Aku share simpulan buku itu, moga bermanfaat buat yang lain dan agar kita bisa menjadi ribbiyun, generasi militan penyongsong masa depan. Check this out:
  1. Mengusir kelemahan hati dan kecemasan, menjauhkan kelemahan dan kemalasan jiwa, tidak mudah menyerah walaupun ujian begitu berat.
  2. Mengikhlaskan niat hanya karena Alloh, mengharap pahala dari setiap ibadah, menjadikan jihad sebagai amalan untuk meninggikan kalimat-Nya sehingga dan kesulitan menjadi ringan.
  3. Sabar dalam menghadapi rintangan, hambatan, kesusahan. Menguatkan makna dalam hati kita bahwa "kemenangan diperoleh dengan kesabaran" sehingga tekad kita akan semakin kuat.
  4. Menampakkan kefakiran, waspadai sikap ujub, tidak tergila-gila dengan pengalaman dan kemenangan. Semua itu adalah keutamaan dari Alloh untuk orang-orang yang dikehendaki-Nya.
  5. Melanggengkan istighfar, jujur dalam taubat mengakui bahwa adanya bencana adalah karena dosa kita. Mewaspadai lemahnya ketaatan dan menganggap remeh dosa. Padahal dosa itu adalah penyebab tidak turunnya nashrulloh.
  6. Perbanyak doa agar Alloh meneguhkan pendirian kita, meneguhkan hati kita dan melindungi diri kita dari fitnah.
  7. Kemenangan adalah berasal dari Alloh sehingga kita harus tunduk pada Alloh agar Alloh menyegerakan turunnya pertolongan, memuliakan wali-waliNya dan menghinakan musuh-musuhNya, meninggikan kalimat-Nya dan menguatkan syariat-Nya.
Sobat, jalan perjuangan msh panjang...mau lanjut,jalan dtempat,apa malah mundur smua qt yg tentukan..butuh kesungguhan,ketabahan,ketegaran,kesbrn selama menempuh jalan itu.teori sdh sering tersampaikan,tp gak ada gunanya teori,tanpa qt buktikan bahwa qt bs istqmh djalan itu dg segenap ujian,cobaan,konsekuensi yg entah spt apa nanti akan qt lalui.
Eratkan pegangan diantara qt agar qt bs saling menguatkan. 

Rabu, 15 Agustus 2012

Akhi...Ukhti...Apa kabar hatimu?

Hati...adalah organ ajaib yang mudah berbolak balik. Hingga Rosul pun mengajarkan pada kita sebuah doa agar Alloh meneguhkan hati kita pada dinNya, "yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinika".

Penyakit yang mengakibatkan hati kita sakit bisa menyerang siapa saja, termasuk laki-laki dan perempuan yang mendapat predikat aktivis dakwah. Salah satu penyebab yang membuat hati para aktivis dakwah sakit adalah virus merah jambu. Yang pelan tapi pasti virus itu menggerogotinya hingga hilang rasa malunya melakukan hal-hal yang dilarang oleh syariat dan dibenci Alloh. Astaghfirullohal'adzim...

Penyakit itu bisa berawal dari sebuah interaksi yang awalnya masing-masing menganggap biasa-biasa saja. Interaksi dalam sebuah organisasi dakwah, dalam kepanitian acara-acara keislaman, dalam program kampus seperti KKN, membuat mereka saling berkomunikasi dan saling mengetahui personal si ikhwan maupun akhwat. Awalnya cuma mengirim sms undangan rapat, sms karena memang darurat karena teknis sebuah acara atau ketemuan karena menyerahkan berkas-berkas atau ketemuan membahas suatu program. Ternyata sms dan pertemuan itu gak berhenti sampai disitu. Syaithan sangat lihai menggoda dua orang yang sedang saling jatuh cinta. Syaithan menghias kemaksiatan dengan keindahan. Mereka ikhwan dan akhwat aktivis dakwah menjadi sasaran empuk si syaithan yang gak pantang menyerah. Ditambah dengan berkembangnya teknologi, peluang kemaksiatan akan terbuka lebih lebar. Ada fb, twitter, YM atau yang lain yang membuat komunikasi semakin intens bahkan bisa saling melihat melalui webcam tanpa ada orang lain yang tau[sesaat mereka lupa ada Alloh dan malaikat yang tak pernah alpa mengawasinya]. Astaghfirulloh...

Syaithan menjadikan si ikhwan dan akhwat itu mengikuti hawa nafsunya, menjalin hubungan yang tidak selayaknya dilakukan aktivis islam militan. Mereka selayaknya berpacaran. Sms atau telepon selalu dinantikan dari ikhwan atau akhwat yang dia sukai. Panggilan akhi dan ukhti tergantikan dengan mas dan dek. Janjian ketemuan gak cuma untuk rapat tapi juga untuk sesuatu yang gak penting, sekedar jalan berdua. Berkhalwat sudah berani dilakukan diam-diam karena takut ketahuan teman-teman ngajinya atau bahkan murobbinya. Syaithan berhasil menggoda mereka dan mereka yang sedang terjerat cinta gak menyadari itu, seperti orang mabuk yang tak sadarkan diri. Teman yang mengingatkan dan memberinya nasihat dianggap angin lalu saja.

Beberapa kali membantu menyelesaikan masalah akhwat yang lagi kena VMJ, mereka akan sulit untuk kembali tersadarkan kalo mereka gak punya azzam yang kuat. Ketika yang terkena virus itu adalah adek yang baru ngaji, aku menganggap itu wajar[wajar disini bukan bentuk pelegalan] karena ilmu mereka yang masih harus terus ditambah. Namun dengan pendampingan yang terus menerus dari mba-mba nya dan motivasi untuk bisa menjadi lebih baik, pelan-pelan dia bisa sembuh dari sakit yang disebabkan virus merah jambu itu. Tapi secara pribadi aku tidak bisa mentolerir ketika itu dialami oleh ikhwan akhwat yang sudah pada tingkatan paham dan militan. Yang hobinya ngisi pengajian, yang sukanya tampil di depan untuk ngasih motivasi agar adek-adeknya menjadi muslim-muslimah militan, yang kalo ngomongin dakwah dan jihad semangatnya luar biasa dan selalu di barisan terdepan. Na'udzubillah...akhi dan ukhti...sadarlah!!! Kalian adalah qudwah bagi adek-adekmu...malulah kalian pada Alloh...sadarlah bahwa itu adalah kemaksiatan yang dibenci oleh Alloh...segeralah perbaiki diri...lawanlah virus itu...nasehat-nasehat dari orang-orang di sekitarmu gak akan ada artinya ketika kalian sendiri tidak punya kekuatan untuk mengakhiri kemaksiatan itu.

Lalu pa solusinya? Menurutku sangat mudah, tapi buat yang sedang terjangkiti virus ini mungkin sangatlah susah. Satu solusinya, tutup semua akses untuk komunikasi. Baik sms, telepon, fb, email, chatting, video call dan yang lain. Ganti nomor handphone mu, hapus semua akun media sosialmu. Tanpa komunikasi aku yakin akan  lebih mudah melupakannya. Memutuskan komunikasi tidak akan bertahan lama kalo gak ada kesungguhan. Jadi, solusi kedua adalah sungguh-sungguhlah untuk bertaubat. Yakini bahwa perbuatannya adalah kemaksiatan yang dibenci Alloh dan sungguh-sungguhlah memperbaiki diri. Solusi ketiga, jangan simpan sendiri masalah ini. Kalo disimpan sendiri, pasti akan membuatmu nyaman karena tidak ada yang tahu dan bahkan kamu menikmati kemaksiatan ini. Beritahu teman dekatmu[pastinya harus teman yang sholih/ah yang bisa mengingatkanmu] tentang masalahmu, sehingga temanmu bisa memantau dan menasihatimu. Solusi terakhir adalah doa. Mintalah pada Alloh agar dihindarkan dari fitnah itu dan agar diberi kesungguhan untuk memperbaiki diri.

Beberapa kasus yang aku lihat, ketika ikhwan dan akhwat ada yang sudah saling jatuh cinta terkadang menikah adalah solusi bagi mereka. Tapi menurutku menikahkan mereka bukan sebuah solusi. Bagaimana pernikahan akan barokah ketika diawali dengan kemaksiatan. Sesuatu di awal akan menentukan bagaimana akhirnya. Pernikahan yang dibangun karena nafsu bagaimana akan sakinah mawaddah warohmah??? Ya walopun ada yang setelah menikah mereka jadi lebih baik. Tapi untuk itu butuh perjuangan yang besar.

Akhi...ukhti...apa kabar hatimu? Ketika hatimu terlanjur sakit karena virus merah jambu, segeralah bertaubat...Ketika hatimu dalam kondisi sehat maka janganlah mendekati hal-hal yang mendekatkanmu pada virus merah jambu itu. Takutlah pada Alloh dan berilah qudwah yang baik bagi adek-adekmu. Bagaimana dakwah ini akan tersampaikan ketika kondisi hati si pembawa risalah dakwah ini kacau balau begini. Semoga Alloh senantiasa menjaga hati kita sehingga terhindar dari fitnah cinta dan kelak kita bisa menikmati indahnya cinta yang halal dalam bingkai keluarga ideologis yang terhindar dari nafsu syaithan, aamiin.

Published with Blogger-droid v2.0.1

Rabu, 18 Juli 2012

Let's Evaluate and Prepare Before Romadhon Comes

Esok lusa sudah masuk bulan Romadhon. Dimana-mana, di masjid-masjid, di pengajian-pengajian, di majlis ta'lim, di TPQ semua sudah mengadakan persiapan menyambut bulan mulia ini. Secara pribadi kita pun harus sudah menyiapkannya sekaligus mengevaluasi bagaimana romadhon kita di tahun yang lalu sehingga tahun ini bisa ber-romadhon lebih baik lagi dibanding tahun lalu. Selain mengevaluasi hal ubudiyah, kita juga perlu mengevaluasi diri kita dalam kehidupan bersama. Sering kali seseorang mengalami kekecewaan-kekecewaan dalam kehidupan bersama ketika niatnya tidak lurus. Kadang kekecewaan tersebut membuatnya mutung dan akhirnya mundur teratur dan mulai absen dari aktivitas bersama. Konflik antar personal pun sering terjadi sehingga terkadang mengganggu pelaksanaan amanah. Momen romadhon ini adalah momen yang baik untuk kita mengevaluasi perjalanan kita dalam kehidupan bersama. Mari kita evaluasi...1). Bagaimana keikhlasan kita? Sudahkah apa yang kita lakukan semata-mata karena Alloh, untuk mengharap ridlo-Nya? 2) Bagaimana kesidiqan kita? Jujurkah kita pada Alloh? Pada orang-orang di sekitar kita? Sudah serasikah antara lisan dan hati kita? 3). Sudahkah kita menjadi pribadi yang senantiasa "sam'u wa tho'ah" terhadap kebenaran dan keputusan bersama? 4). Sudahkah kita menjadi pribadi yang disiplin dan mau diatur? Jangan sampai ketidak disiplinan kita mendatangkan musibah atau ujian bersama yang sebenarnya musibah atau ujian itu bisa tidak terjadi ketika kita menjadi pribadi yang disiplin dan mau diatur. Yach memang tidaklah mudah, tapi bukan berarti tidak bisa kan? Mari kita menjadi pribadi yang senantiasa memperbaiki hubungan kita dengan Alloh dengan membaguskan ubudiyah kita, akhlak kita dan menjadi pribadi yang senantiasa memperbaiki kualitas kita dalam kehidupan bersama dan menjaga mu'amalah dengan orang-orang di sekitar kita.

Senin, 25 Juni 2012

Semangat Pagi Teman ^_^

Setiap hari kita membuka lembaran baru buku perjalanan kita. Di setiap lembaran itu kadang Alloh "coretkan" kebahagiaan, kesedihan dan ujian baik berupa nikmat/musibah. Semoga Alloh selalu mentakdirkan kebaikan untuk kita dimanapun kebaikan itu berada dan memberi kita keridloanNya di setiap kita membuka lembaran baru buku perjalnan kita itu. Semangat pagi teman...always look forward and face every new day with new spirit.

Published with Blogger-droid v2.0.1

Rabu, 07 September 2011

Libur Lebaran Udah Abis, Siap Atur Langkah ke Depan

Alhamdulillah taun ini kita bisa menjumpai romadhon dan idul fitri. Banyak ibroh dari tiap peristiwa yang bisa aku ambil selama romadhon dan idul fitri ini. Semoga menjadi bahan untuk perbaikan ke depan. Beberapa target terlampaui namun masih ada yang terlewatkan. Sebagai bahan untuk muhasabah perjalanan kita selama romadhon:
  1. Romadhon adalah bulan untuk tarbiyah ruhiyah. Sudahkah ruhiyah kita tertarbiyah? Amal yaumi kita apakah sudah menjadikan kita hamba yang dekat dengan Alloh? Sudahkah kita menjadi pribadi yang kuat karena kuatnya ibadah kita? Karena sungguh, kekuatan ruhiyah dan amal yaumi kita lah yang akan menjadi penolong kita saat kita dalam kondisi sempit. Seorang mujahid yang dalam kondisi tertekan oleh musuh, maka kekuatan ruhiyah-nya lah yang akan menolongnya, akan terlihat mana yang istiqomah dan mana yang menyerah.
  2. Romadhon adalah bulan untuk berbagi, infak dan sodaqoh. Berapa harta yang kita miliki? Dan berapa yang sudah kita infakkan di jalan Alloh untuk operasional dakwah dan jihad?
  3. Romadhon adalah bulan untuk membangun kekuatan hidup kita sebagai seorang muslim. Jadikan hidup kita hidup yang berkualitas dan memberikan maslahat untuk dunia dan akhirat.
Ba'da romadhon semoga ada perbaikan dalam segala hal. Hari ini aktivitas kembali normal. Libur lebaran telah usai, siap atur langkah ke depan. Merancang masa depan dengan berbagai tantangan yang belum aku hadapi sebelumnya. Semoga Alloh memudahkan langkahku ke depan. 

    Senin, 01 Agustus 2011

    Program Buka Puasa di Gereja, heemm...ada udang di balik batu!!!

    Bulan ramadan adalah bulan berbagi. Sayangnyaa gak semua umat Islam memahaminya. Di satu sisi ada keluarga muslim yang kelebihan makanan, di sisi lain ada keluarga muslim yang kekurangan. Kesempatan bulan berbagi ini justru dimanfaatkan oleh orang-orang kafir. Gak masalah kalo mereka ikut berbagi untuk kalangan mereka sendiri. Tapi mereka berbagi kepada umat Islam yang berbuka puasa dengan dalih toleransi. Buka puasa diselenggarakan di gereja dan yang berbuka pastinya umat Islam yang berpuasa. Na'udzubillah...ternyata beberapa gereja di Solo, Yogyakarta, Semarang, Nganjuk dan mungkin kota lain rutin mengadakan acara buka puasa bersama bagi para tukang becak, tukang asongan dan umat muslim lainnya yang mungkin kurang beruntung secara ekonomi dan juga kurang pemahaman agamanya. Bahkan di sebuah gereja di Yogyakarta acara tersebut sudah berlangsung 13 tahun. Parahnya dari MUI kota tersebut mempersilahkan [membiarkan] gereja tersebut melakukan kebiasaan menjamu buka puasa.


    Kita gak bisa menyalahkan mereka yang secara ekonomi kekurangan kemudian karena ada kesempatan berbuka gratis maka mereka dengan senang hati mengikutinya. Justru yang harus dipertanyakan adalah mana umat Islam yang lain? Kok sampe saudaranya berbuka di gereja. Mari sama-sama kita membuka mata, ternyata di sekitar kita masih banyak saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita. Kembangkan lembaga amal zakat infak sodaqoh di tiap daerah dan marilah kita berbagi.


    Tapi bantuan berupa materi tidaklah cukup. Hati mereka juga butuh disentuh. Mereka butuh sentuhan dakwah. Dengan dakwah sedikit demi sedikit pahamkan mereka bahwa sebaik apapun orang-orang kafir tetap di dalam hati mereka tersimpan kebencian terhadap umat Islam dan mereka tidak akan berhenti mengajak umat Islam untuk mengikuti agamanya. Alloh berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 120, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." Toleransi hanya dalih orang-orang kafir saja untuk merealisasikan program kristenisasi. Dan dalam Islam gak ada toleransi dalam hal agama. Karena "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam" (Q.S. Ali-Imron : 19). 

    Selasa, 12 Juli 2011

    Bila Waktu Telah Berakhir

    Inalillahi wa inna ilaihi rooji'un....dalam waktu satu jam, ada 2 sms masuk yang keduanya diawali kalimat innalillahi... Teman SMA ku, Ismail dan adeknya temenku dipanggil oleh Alloh. Tak ada yang tahu kapan maut datang. Gak mesti yang tua dulu yang mendahului, temanku yang mungkin baru berusia sekitar 25 tahun dan adek temenku yang mungkin baru usia belasan mendahului kakak dan orang tuanya menghadap Robb nya. Mereka tidak berkesempatan untuk menjumpai bulan Romadon tahun ini yang hanya beberapa hari lagi. Semoga amal sholih mereka berdua diterima oleh Alloh, diampuni dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya, diberi nikmat kubur dan dijauhkan dari siksa kubur. Aamiin...Bener-bener menjadi bahan untuk kita bermusahabah...kematian adalah keniscayaan, apa bekal yang sudah kita siapkan? Ya Robb, jadikan kami kelak orang-orang yang khusnul khotimah, beri kami kesempatan untuk memperbaiki diri dan ber amal sholih untuk bekal kami kelak saat menghadap-Mu.


    "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (Q.S. Ali Imron : 185)


    "Bila waktu tlah memanggil 
    teman sejati hanyalah amal
    bila waktu telah terhenti
    teman sejati tingallah sepi"
    (Opick)

    Rabu, 06 Juli 2011

    Berapapun Penghasilan yang Penting Barokah

    Tadi selepas isya aku dimintai tolong mamahku beli pisang ke sebuah fruit stall tak jauh dari rumah. Baru aja keluar gang aku liat seorang bapak penjual dipan mendorong gerobaknya. Tampak kelelahan di wajahnya karena seharian mendorong gerobak berisi dipan berkilo-kilo meter jauhnya. Terlihat masih ada sebuah dipan yang [mungkin] belum terjual. Tiap melihat hal seperti itu ada sesak di dadaku. Pukul 8 malam bapak itu masih di jalanan, entah berangkat pukul berapa tadi padi, entah berapa rupiah yang sudah terkumpul hari ini. Di rumah [mungkin] anak istrinya sedang menantinya, sang istri [mungkin] akan bilang "Pak, beras di dapur sudah habis", anak-anaknya pun [mungkin] akan menyambutnya dengan ucapan "Pak, sebentar lagi masuk sekolah. Aku belum beli buku tulis, sepatu dan seragamku juga sudah rusak".


    Rizki Alloh gak bisa kita hitung dengan hitungan matematika atau ekonomi. Dengan bermodal keyakinan bahwa rizki Alloh gak akan salah alamat, seorang bapak yang hanya bekerja sebagai penjual dipan bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya. Seorang ustadz yang dikatakan oleh istrinya sebagai pengacara [pengangguran ada aja acara] dan berputra 5 dapat memiliki rumah asri, putra-putrinya sekolah dan berprestasi, dan tetap eksis di dunia dakwah dan iqomatuddin. Istri ustadz tadi bertutur kepadaku kunci dari setiap penghasilan yang kita peroleh adalah bukan banyaknya rupiahnya tapi barokahnya. Subhanalloh....Ketika itu yang menjadi prinsip kita seberapapun rizki yang Alloh berikan pada kita insyaAlloh akan selalu cukup dan tidak merasa berkekurangan.


    Sebuah perkataan Hathim Al-ashom yang sangat indah semoga semakin menambah keyakinan akan rizki Alloh dan menambah kesungguhan kita dalam beramal dan meninggalkan maksiat "Aku tahu rizkiku tidak akan diambil (dimakan) orang lain, karena itu hatikupun menjadi tentram. Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan oleh selainku, oleh karena itu aku sibuk beramal. Akupun tahu kematian menungguku, karena itu aku mempersiapkan bekal untuk berjumpa dengan-Nya. Aku tahu Alloh selalu mengawasiku, karena itu aku malu jika Dia melihatku di atas kemaksiatan".

    Kamis, 09 Juni 2011

    Wanita Memang Ajaib

    Kalo kamu seorang wanita pasti kamu tahu dimana letak ajaibnya seorang wanita. Wanita memang diciptkan oleh Alloh untuk lebih cenderung dominan menggunakan perasaan dibanding otaknya. Bukan berarti gak pakai otak lhoh ya...Ya perasaan lebih mendominasinya. Dan yang sangat erat kaitannya dengan perasaan adalah air mata. Wanita itu mudah sekali nangis. Bahagia nangis, capek bisa nangis, apalagi sedih dan terharu dengan mudahnya air mata menetes (nonton film juga, hehehe...). Ada masalah yang datang gak jarang juga yang menyelesaikannya diawali dengan menangis. Kalau dilihat sangat aneh, masalah apapun, sepele atau masalah gede gak akan ketemu jalan keluarnya dengan cara nangis. Tapi kalau kamu seorang wanita mesti kamu akan bilang itu tidak aneh. Ketika muncul masalah, kepala pusing dengan masalah itu, badan ikut lelah juga memikirkannya, dalam waktu tidak kurang dari 15 menit semua beban dari masalah yang menjejali kepala, rasa capek di raganya lenyap seketika (walaupun masalah belum selesai). Dengan apa semua itu lenyap??? Ya, dengan mengeluarkan air mata. Kamar adalah tempat yang paling dia suka untuk menangis dan bantal adalah benda kesayangan yang menjadi temannya saat menangis. Dia masuk kamar dan mengunci rapat kamarnya dan bantal ditutupkan ke muka untuk mengurangi suara isak tangisnya. Ketika semua tercurahkan dengan keluarnya air mata, dalam waktu singkat hati terasa sangat plooong...Dan esok harinya tampak matanya bendhul.


    Nangisnya seorang wanita tidak menunjukkan bahwa dia seorang yang lemah. Di balik perasaannya yang begitu sensitif dia juga sosok yang kuat. Yang sering dijadikan dasar orang-orang untuk menunjukkan betapa wanita itu sosok yang kuat adalah cerita suami atau istri yang ditinggal istri/suami meninggal dunia. Suami yang ditinggal istri, mudah untuk segera mencari istri lagi karena butuh seseorang untuk mendampinginya mengurus keluarga dan anak-anak. Tapi istri yang ditinggal suaminya, banyak yang tetap menjadi single parent buat anak-anaknya, berjuang membesarkan dan membiayai sekolah hingga anak-anaknya mentas semua. Itulah hebatnya wanita. Jadi, wanita yang menangis bukan berarti dia lemah dan wanita yang kuat juga bukan berarti dia gak boleh menangis.


    Kalo ada istilah buat laki-laki "boys don't cry", kalo buat wanita "girls, you may cry". Oya, tapi jangan lampiaskan permasalahan hanya dengan menangis. Bolehlah menangis sejadinya, tapi sebagai seorang muslimah, kita punya Alloh tempat kita mengadu. Adukan semua pada-Nya, menangislah di hadapan-Nya saat tak ada orang yang mengetahuinya. Semoga tangis tersebut bisa menjadi wasilah datangnya naungan Alloh kelak dimana tak ada lagi naungan melainkan naungan-Nya. Karena salah satu dari 7 golongan yang mendapat naungan Alloh di hari dimana tidak ada naungan melainkan naungan-Nya adalah "Seseorang yang mengingat Allah di waktu sunyi sehingga mengalir air mata dr kedua matanya". 

    Minggu, 05 Juni 2011

    Bersabarlah dan Tafahumlah...

    Seorang manusia yang meniti sebuah jalan ada kalanya menemui kerikil, batu besar atau kubangan yang lebar menganga. Kerikil, batu dan kubangan tersebut ibarat ujian dalam perjalanan tersebut. Perjalanan seorang yang mengemban amanah dakwah dan jihad pun pasti akan menjumpai ujian. Dari ujian tersebut akan tampak siapa yang istiqomah dan siapa yang futur. Orang-orang yang selamat melalui ujian tersebut hanyalah orang-orang yang diberi karunia oleh Alloh berupa kesabaran.


    Dalam kehidupan bersama, penting untuk kita memiliki sebuah kesabaran. Seseorang yang telah iltizam berislam dalam kehidupan bersama, ada saja yang karena faktor ketidaksabaran sehingga menjauh dari kehidupan bersama. Mungkin salah satu ketidaksabarannya adalah hanya dalam hubungan personal satu dan yang lainnya. Dalam kehidupan seorang akhwat pun demikian. Kehidupan bermajelis adalah miniatur dari sebuah kehidupan bersama [berjama'ah] bagi seorang akhwat. Munculnya perbedaan pendapat dan perbedaan karakter terkadang terjadi dalam bermajelis. Gak sepakatnya dia dengan penataan yang ada dan amanah yang harus dia emban juga mungkin terjadi. Ketidaksabaran menghadapi perbedaan tersebut, kadang menjadikan akhwat kecewa. Kadang merasa urusannya terlalu dicampuri dan gak punya privasi. Ketidaksabarannya dan kekecewaan yang tak terungkap tersebut lama kelamaan menjadikannya menjauh. Pelan tapi pasti virus futur menyerangnya.


    Perbedaan tersebut adalah sebuah sunnatulloh yang pasti terjadi. Perbedaan pendapat dan karakter dalam kehidupan bersama pun tak bisa kita hindari. Tapi sebenarnya kalau kita mau sedikit saja lebih dewasa, perbedaan tersebut tidak akan menjadi sebuah masalah besar. Selama bersamanya kita karena satu ghoyah, satu aqidah dan satu kefahaman maka perbedaan itu bisa kita selesaikan tanpa mendzolimi satu dengan yang lain. Perlunya kesabaran dan kelapangan hati untuk menghadapi perbedaan tersebut.


    Selain kesabaran, akhlak terhadap sesama muslim pun harus kita tunjukkan dalam kehidupan bersama. Ada beberapa akhlak yang harus kita miliki agar dapat membina hubungan yang baik dengan saudara kita:

    1. Niat yang ikhlas karena Alloh. Ikhlasnya niat kita akan menjadikan kita senantiasa mendapat bimbingan dari Alloh
    2. Kedepankan khusnudzon dan tabayun. Hak terendah yang harus dipenuhi oleh seorang muslim terhadap saudaranya adalah husnudzon dan hak tertingginya adalah itsar. Ngomongin tentang itsar jadi teringat kisah air minum 3 syuhada. Subhanalloh, sangat sulit kita jumpai manusia semacam 3 syuhada tersebut. 
    3. Apabila terdapat perbedaan pendapat maka kembalikan urusan tersebut kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, ajaklah dia bicara dengan cara yang ahsan, berlapang dadalah, janganlah saling mencela, selalu berupaya mencari yang terbaik dan terimalah kebenaran dari siapapun datangnya.
    Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa diberikan kesabaran oleh Alloh dan dijadikan orang-orang yang mencintai saudaranya sesama mukmin setelah cintanya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Aamiin...

    Sabtu, 04 Juni 2011

    Muhasabahlah...

    Dalam perjalanannya, dakwah dan jihad tidak selamanya lurus dan lempeng. Pasti selalu ada saja ujian yang menghadang. Dari ujian tersebut akan terlihat siapa pejuang yang "menang" dan siapa yang "kalah".  Mengapa mereka kalah? Ada banyak sebab pastinya, maka muhasabahlah untuk mengetahui sebab-sebab itu. Barangkali salah satu sebabnya adalah karena lemahnya ubudiyah para multazim, tidak konsistennya mereka dalam melakukan amal yaumi. Amal yaumi selayaknya rutinitas tanpa ruh saat melaksanakannya.
    Seorang pengemban amanah dakwah dan jihad akan jauh dari penyakit futur ketika dia istiqomah dalam hal ubudiyah. Lemahnya ubudiyah menjadikannya tidak sabar terhadap ujian dan akan membuatnya kalah, semakin mundur jauh ke belakang dari jalan dakwah dan jihad.
    Selain memperbaiki ubudiyah, penting bagi pengemban dakwah dan jihad untuk fokus dengan apa yang dia amalkan. Fokus pada amanah yang diembannya. Bukan malah sibuk dengan urusan duniawi. Tapi juga bukan berarti meninggalkan urusan dunia. Ambillah dunia tapi secukupnya saja. Perbaiki ubudiyah dan fokuslah dengan amalan, insyaAlloh akan menguatkan kita dalam mengemban amanah dakwah dan jihad hingga turun pertolongan Alloh yang akan memenangkan umat Islam.

    Senin, 16 Mei 2011

    Very Exciting Trip to Banjar with My Beloved Motorbike and Beloved Friends

    Belalang Tempur-ku
    Pertama aku acungkan dua jempol buat belalang tempurku (bukan motornya kotaro minami lho, hehe...) yang udah bersusah payah kukendarai seharian ini dengan segala kekurangannya. Wow...subhanalloh...perjalanan ke Banjar hari ini. Perjalanan ke tiga tempat yang sungguh banyak cerita dan hikmah yang bisa aku ambil.
    Dari rumah berangkat kurang persiapan., lupa bawa mantel 'n slayer, hape juga ketinggalan. Hmm lengkap sudah. Sebenernya berangkat mau pake motor papah yang [agak] lebih beres. Tapi ditungguin sampe jam 7.30 gak pulang-pulang juga dari masjid agung. Padahal aku janjian sama adek-adek jam 7. Karena gak sabar nunggu, akhirnya aku meluncur dengan belalang tempurku (gak keren banget ya namanya, padahal dulu pas sma aku pernah punya motor andalan yang jadi tulang punggung rohis kalo pas ada event, dan sama temen-temen dikasih nama motor ashabul kahfi). Sempet ragu sebenernya mau bawa motor itu. Ya memang kondisi mesinnya yang udah gak ok lagi, ban depan udah tipis, rem tangan udah gak beres ditambah rantai yang udah kendo. Wow...dengan segala kekurangannya, bismillah kuputuskan untuk tetap melaju.

    Dari rumah aku meluncur ke kosan temanku. Di sana adek-adekku udah nunggu. Sebelum berangkat kita ngobrol-ngobrol dulu. Obrolannya apa, aku posting besok-besok aja ya. Jam 9 kami siap-siap berangkat. Tapi karena kudu tunggu-tungguan, kayaknya baru berangkat ke Banjar sekitar jam 10-an. Aku sebagai penunjuk jalan. Sepanjang jalan mulut tak henti berdzikir. Jalan tanjakan dan turunan motorku masih bisa melaluinya dan alhamdulillah tanpa harus nyasar bisa sampe ke Pucung Bedug sebelum duhur di tempat tujuan pertama, yaitu acara walimah salah seorang adekku. Sesampainya di sana tamu sudah agak sepi karena memang kami datang lumayan telat. Kuucapkan padanya barakollah, semoga pernikahannya diberkahi oleh Alloh. Jadi inget saat dia pamit pada temen-temennya ahad kemaren, mereka kaget, bengong dan terkejut karena memang diantara yang lain dialah yang pertama. Semoga dimanapun dia dan suami nantinya, semoga tetap semangat tholabul 'ilmi 'n tetep istiqomah untuk iqomatuddin. Be a "zaujah sholihah". Gak nyangka bakal secepat ini, padahal aku belum bisa menjadi mba yang baik untuknya. But, i'm sure that's the best for her.

    Sabtu, 14 Mei 2011

    Singkat tapi Semoga Menjadi Penguat

    Kalimat yang singkat tapi semoga bisa menjadi penguat disaat kita tidak semangat, lemah, futur dan terpuruk. Selama ini ketika aku ditanya, untuk apa kamu berdakwah? Untuk apa kamu berlelah-lelah? Untuk apa kamu mengorbankan harta, jiwa, pikiran dan tenaga (walaupun baru sedikiiiit sekali)? Pasti akan kujawab untuk Islam, untuk menegakkan agama Alloh dan untuk memenangkan Islam. Dari jawaban itu seolah-olah, Islam lah yang membutuhkan kita agar tegak di bumi ini. Padahal, Alloh tidak membutuhkan kita untuk menegakkan Islam. Sangat mudah bagi Alloh untuk menegakkannya. Tapi justru kita lah yang membutuhkan Alloh. Kita yang butuh dakwah. Kita yang butuh untuk iqomatuddin. Kita yang butuh berlelah-lelah, bersusah payah dan berkorban. Untuk apa kita butuh itu semua? Kita membutuhkan itu semua agar Alloh senantiasa menguatkan kita untuk berpegang teguh pada prinsip kita, yang dengan prinsip yang kita pegang erat itu, Alloh akan menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat. Wallohu a'lam bis showab

    Rabu, 05 Januari 2011

    Belajar dari Teman


    Di saat teman-teman diberi kesempatan untuk terlebih dahulu menapak satu langkah di depanku, aku merasa beruntung karena diberi kesempatan untuk lebih banyak belajar. Belajar apa?? Belajar apa saja dan banyak hal yang aku belum tahu tentang perjalanan hidup seorang akhwat. Soal amanah dalam dakwah, problem selama kuliah, masalah dengan keluarga di rumah, tuntutan orang tua setelah lulus harus bermaisyah dan tentang urusan nikah, semua pernah kalian lalui. Beberapa hal pernah aku lalui bersama kalian dan sekarangpun aku masih berkutat dengan itu.
    • Di saat teman-teman sudah memikirkan amanah yang lain dari proyek nikahnya, aku masih enjoy dengan adek-adek ku tercinta untuk membahas program dan evaluasi.
    • Di saat mereka sudah tidak lagi nge-lab untuk penelitian dan tidak lagi utak atik meng-analisis data, aku baru saja rampung penelitian dan masih malas dengan data-dataku ditambah tuntutan orang tua harus segera menyelesaikan studi.
    • Di saat mereka sudah tidak tinggal bareng dengan orang tua dan tinggal di istana mereka, aku masih bersama mama papa tercinta yang kadang ada aja pertengkaran-pertengkaran kecil di antara kami di rumah. Maafkan aku ya ma...pa...
    • Di saat mereka tidak lagi ditekan orang tua untuk berkarir yang layak dimata orang tua (dituntut menjadi PNS misalnya. Tapi masih ada juga yang dituntut walaupun udah nikah), orang tuaku masih berharap banyak padaku untuk menjadi yang mereka impikan tentangku
    • Di saat mereka sudah berbahagia (emang bahagia ya???) dengan suami dan putra-putri kecil mereka, aku masih diberi kesempatan untuk memperpaiki dan membekali diri.
    Dari setiap episode hidup yang pernah, sedang atau akan kita lakoni, pasti ada hikmahnya. Ya...aku diberi kesempatan untuk banyak belajar karena memang aku masih sering melakukan kesalahan. Ketika salah kemudian ditegur, disitulah aku belajar. Obrolanku dengan seseorang tadi siang tentang kondisi adek-adek dan kondisi teman-teman yang sudah terlebih dahulu melangkah di depanku, membuka mataku untuk terus berbenah diri. Semoga aku bisa belajar dari mereka, dari teman-temanku yang sekarang jauh dari ku tapi sangat dekat di hatiku. Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah dan semakin mantap dalam barisan dakwah dan iqomatudin.

    Senin, 06 Desember 2010

    Rabu, 24 November 2010

    Iradah yang Lurus

    Sebuah ayat dan sebuah perkataan ulama yang bisa kita jadikan sebagai bahan untuk kita bermuhasabah. Di usia kita saat ini yang entah berapa lama lagi Alloh beri sisa waktu untuk kita bernafas di dunia ini, sudahkan kita memiliki tujuan hidup yang jelas? Ketika ada seorang bertanya, "Apa sich tujuan hidupmu?". Apa jawaban yang akan kita lontarkan, teman? 


    Mari kita renungi surat Al-Isra ayat 19 berikut ini :
    "Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik"
    Dari firman Alloh di atas, sebagai seorang mukmin marilah kita merenung. Sudahkah kita menjadikan akhirat sebagai tujuan kita? Ketika sudah, sudahkah bersungguh untuk mendapatkannya? 


    Ketika kita sudah bermujahadah untuk menggapai kehidupan akhirat kita, insyaAlloh ada balasan yang baik yang telah Allah siapkan, yaitu jannah. Ketika saat ini kita merasa belum bersungguh-sungguh, insyaAlloh masih ada kesempatan untuk merevolusi diri. Saat urusan dunia begitu menyibukkan diri kita, ingatlah bahwa akhiratlah yang lebih utama. Sebuah perkataan ulama, yaitu Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah berkata "Hendaklah semangat orang yang beriradah adalah mencari ridha Rabb-nya, persiapannya adalah untuk perjumpaan dengan-Nya, dan kesedihannya adalah karena waktu yang terlewatkan bukan dalam rangka mencari ridha-Nya."

    Kamis, 04 November 2010

    Dan Purwokerto pun Gerimis Abunya Merapi

    Selepas sholat magrib sore kemarin, aku dan adek-adek tercintaku janjian ketemuan di salah satu kos adekku. Kami biasa ketemuan untuk saling berbagi tausiyah dan saling mengingatkan dan memotivasi. Sore kemarin aku menuju tempat kos yang telah kami sepakati menjelang maghrib sekitar setengah enam. Cuaca sore itu cerah dan tidak hujan, padahal biasanya kalau sore hujan. Setelah solat magrib berjamaah, sambil menunggu yang belum datang kami ngobrol-ngobrol. Salah satu topik yang kami obrolkan adalah merapi. Kami saling bercerita keluarga kami yang di Jogja. Keluargaku yang di Bantul alhamdulillah jauh dari Merapi dan baik-baik saja. Pak Lek saat letusan yang pertama telfon dan katanya hawanya panas dan kena hujan abu. Ternyata keluarga adek-adekku tercinta juga ada yang di Jogja. Ada yang eyangnya di Sleman dan sempet ngungsi. Ada yang masnya di radius 20 km dari Merapi tapi alhamdulillah baik-baik saja. Aku sempet cerita ke mereka "dulu pas mba masih SD pernah hujan abu lho karena Merapi meletus". Karena personil sudah lengkap kami hentikan obrolan dan kami mulai acara kami.


    Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. Waktu 2,5 jam terasa sangat pendek. Karena sudah larut kami mencukupkan agenda kami hari ini, walaupun masih ada yang saling murojaah hafalan. Salah satu diantara kami beranjak ke teras kosan. Sesaat dia berada di teras, dia berteriak-teriak "mba...mba...sini cepetan". Aku kira dia jatuh atau kenapa, ternyata motor kami yang kami parkir di luar kosan sudah tertutup abu. Abu siapa lagi kalau bukan abunya Merapi. Subhnallah, dan Purwokerto pun gerimis abunya Merapi. Apa yang kami obrolin baru saja tentang hujan abu yang pernah terjadi saat aku masih SD ternyata malam ini kami merasakannya.


    Subhanallah, abunya Merapi bisa terbawa sang angin dari Jogja ke Purwokerto yang jaraknya ratusan kilometer. Menjadi satu bahan untuk kita renungkan, Alloh tidak hanya menegur orang-orang Jogja, Sleman, Boyolali, Klaten dan sekitarnya. Tapi, kami yang di Purwokerto pun ditegur oleh Alloh. Pada zaman Rosululloh juga pernah terjadi musibah gempa bumi, saat itu Rosululloh meletakkan kedua tangannya di atas tanah dan beliau berkata "Tenanglah...belum datang saatnya bagimu". Lalu Rosul menoleh ke arah sabahat dan berkata "Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian...maka jawablah (buatlah Allah ridlo kepada kalian)".


    Teman, sama-sama kita bermuhasabah. Ini teguran Alloh untuk kita. Dosa dan maksiat apa yang telah kita perbuat sehingga Alloh menegur kita. Mari kita beristighfar, mohon ampun dan bertaubatlah kepada Alloh. Tinggalkan dosa dan maksiat yang selama ini masih kita lakukan. Alloh berfirman dalam Q.S. Al-A'la:14-15, "Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Rabbnya, lalu dia sembahyang." Teman, mari kita panjatkan doa yang pernah nabi Adam panjatkan kepada Alloh yang tertuang dalam Q.S. Al-A'raf:23, "Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi."

    Jumat, 29 Oktober 2010

    Dari Wasior, Mentawai hingga Merapi, Lengkaplah Sudah

    Bencana demi bencana, musibah demi musibah atau ujian demi ujian terjadi di Indonesia dari ujung timur ke ujung barat. Banjir bandang dan terparah sepanjang sejarah di Wasior terjadi 4 Oktober 2010. Disusul tsunami 3 pekan kemudian di Mentawai pada 25 Oktober 2010. Terakhir sang Merapi tidak kuat lagi menahan apa yang ada dalam perutnya hingga menyemburkan lahar dan awan panas hingga menewaskan puluhan orang termasuk si pemegang kunci Mbah Marijan, pada 26 Oktober 2010.

    Korban jiwa yang meninggal maupun yang masih hilang terus bertambah. Banjir Wasior telah membuat 101 orang manjadi korban. Tsunami Mentawai yang hanya 15 menit, menewaskan 200 warga dan 400 dinyatakan hilang. Sementara Letusan Merapi telah menghilangkan nyawa 29 orang.

    Lengkaplah sudah...lengkapnya ujian ini pun megundang simpati masyarakat se-Indonesia bahkan seantero dunia, melalui media jejaring sosial twitter, banyak tokoh politik dunia hingga artis memberikan simpati atas musibah di Indonesia. Sebut saja Obama dan istrinya, Tom Cruisse, Justin Bieber, Prince Jackson yang menuliskan rasa prihatinnya atas musibah yang terjadi di Indonesia.

    Sedemikian parahkah kondisi Indonesia? Siapa yang menyebabkan semua ini? Mengapa alam ini mulai tak bersabahat dengan diri kita? Marilah apa yang telah terjadi menjadi satu bahan muhasabah untuk diri ini. Untuk perbaikan ke depan. Ya Alloh jadilah kami insan yang mampu mengambil ibroh atas setiap musibah dan ujian yang terjadi sehingga kami bisa memperbaiki kelalaian kami.