Allah menciptakan manusia bukan untuk bermain-main. Ada amanah yang mesti diembannya, yang langit, bumi dan gunung enggan mengembannya. Kembali kita merenungi terjemah Qur'an surat Adz-Dzariyat ayat 56. Ya, manusia memiliki kewajiban untuk beribadah hanya kepada Allah. Amanah yang besar tersebut untuk selalu beribadah pada Allah akan mampu kita realisasikan ketika kita melalui suatu tahapan dalam tarbiyah Islamiyah.
Tarbiyah merupakan suatu proses mensholihkan atau mensholihahkan diri seseorang. Ketika dia seorang wanita/muslimah/akhwat, tarbiyah akan membentuk dirinya menjadi seorang mar'atus shalihah. Tarbiyah akan mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang istri pendamping mujahid. Dan jauh ke depan, tarbiyah akan mempersiapkan dirinya menjadi seorang pencetak generasi mujahid. Suami mujahid dan putra putri mujahid/ah yang selalu berjuang di jalan Allah.
Proses tersebut tidaklah singkat. Untuk menuju target pertama dalam tarbiyah akhwat, yaitu menjadi seorang mar'atus shalihah butuh waktu yang tidak cukup setahun dua tahun. Kebanyakan seorang akhwat menjalani proses tersebut selama dia di bangku kuliah. Ketika dia sungguh-sungguh dan serius maka masa dia di kampus (standar 4-5 tahun) cukup untuk meraih 1 target tersebut dan bersiap untuk menuju target berikutnya dan berikutnya.
Namun dalam perjalanan tidaklah semulus yang diangankan. Seringkali proses tersebut menemui banyak kendala. Baik kendala intern maupun ekstern. Seorang akhwat yang semangatnya naik turun, terlalu sibuk dengan aktivitas di luar, tidak sungguh-sungguh dan tidak serius akan sangat menghambat perjalanan tarbiyahnya. Sehingga butuh dongkrakan-dongkrakan yang akan melahirkan sosok yang pastinya akan berbeda dengan sosok akhwat yang bisa melalui perjalanan tersebut dengan maksimal, yang dengan penuh semangat, kesungguhan dan keseriusan hingga menjadi soerang mar'atus shalihah.