Tingginya Kesungguhan Seorang Perempuan yang Sangat Ingin Menggapai Ridlo Rabb-nya
Kamis, 30 Juni 2011
Aqidah Salafus Shalih
Mbuka-buka lagi sebuah buku yang aku kopi bertahun-tahun yang lalu dan udah tampak kucel sekali covernya. Kalo baca ini kudu dalam kondisi moodnya bagus, soalnya pembahasannya serius. Ada satu bab yang dibahas di buku ini tentang aqidah, yang sebelumnya didahului pembahasan tentang ghoyah. Kalo ibarat ghoyah itu kiblatnya, aqidah itu ibarat pendorong dari dalam yang menggerakkan ke kiblat tersebut. Kalo aqidahnya lemah maka semakin susah menuju ke tujuan itu, bahkan mungkin tidak akan mampu dan terjatuh saat akan meraih tujuan itu (na'udzubillah).
Aqidah terkait dengan keyakinan yang gak cuma dari hati tapi juga tampak dalam bentuk amalan. Makanya banyak ayat yang menjelaskan bahwa aqidah harus disertai amalan. Coba cek surat Al-Bayyinah ayat 7 "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk". Cek juga surat Al-Kahfi ayat 88 "Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan...". Dan masih banyak ayat yang lainnya yang menghubungkan antara aqidah dan amalan.
Siapa yang harus kita teladani dalam hal aqidah? Ya siapa lagi kalo bukan para salafus shalih. Kalo gak tau siapa salafus shalih, buka aja postingan ini. Aqidah menjadi faktor penentu dalam pembentukan generasi salafus shalih. Banyak kisah yang menunujukkan bagaimana kokohnya aqidah mereka. Begitu jauhnya dengan kondisi kita saat ini. Mereka memegang kokoh aqidahnya saat senang maupun susah, saat siang menunggangi kuda perangnya maupun saat malam bersepi-sepi bersama Robb-nya. Karena kokohnya aqidah itulah yang menjadikan mereka keluar dari kegelapan menuju cahaya keimanan dan menjadi sebaik-baik generasi dalam waktu sesingkat itu.
Minggu, 26 Juni 2011
Love My Mom So Much
Kalian tau gak siapa Zain Bhikha? Itu lhoh yang nyanyiin lagu [nasyid] judulnya "Give Thanks to Allah", yang beberapa waktu lalu heboh kalo dikira yang nyanyiin lagu itu Michael Jackson. Zain Bhikha itu muridnya Cat Steven [Yusuf Islam] di bidang musik religi [Islam]. Ada satu nasyidnya yang aku suka banget, judulnya My Mom is Amazing. Kalo denger nasyid itu bikin tambah cintaaaaaa aja sama mamah. Here is the lyric. Check it out yach...
My Mom is Amazing
She wakes up early in the morning with a smile
And she holds my head up high
Don't you ever let anybody put you down
Cos you are my little angel
Then she makes something warm for me to drink
Cos it's cold out there, she thinks
Then she walks me to school, Yes I aint no fool
I just think my Mom is amazing
BRIDGE/CHORUS
She makes me feel
Like I can do anything
and when she's with me
there's no where else, I'd rather be…
After School, she's waiting by the gate
I'm so happy that I just can't wait
To get home to tell her how my day went
And eat the yummy food, only my Mom makes
Then I wind her up cos I don't wanna bath
And we run around the house with a laugh
No matter what I say, she gets her way
I think my Mom is amazing
BRIDGE/CHORUS
Then I wake up in the morning, she's not there
And I realize she never was
And I'm still here in this lonely orphanage
With so many just like me
And as my dreams begin to fade
I try hard to look forward to my day
But there's a pain in my heart that's a craving
How I wish I had a Mom that's amazing
Would be amazing
Kamis, 23 Juni 2011
My Two New Books, ungu...ungu...
Jarang banget aku beli buku tema "pernikahan". Dua buku tentang nikah yang aku pinjem entah berapa bulan or berapa tahun yang lalu aja gak selese-selese dibaca [karena gak pernah dibaca]. Sabtu kemaren, aku disms temen yang lagi ke Solo, "mba, mau nitip buku gak?? mumpung aku ke Solo nich", gitu katanya. Maklum, kalo beli buku di Purwokerto diskonnya paling 10%. Browsing-browsing di beberapa website penerbit dari Solo, nemu dua buku ini. Trus aku sms temenku tadi supaya nyari 2 buku ini dan ternyata ada. Dan inilah buku tema "pernikahan" yang pertama aku beli. Lumayan, dengan duit Rp 100.000,- bisa dapet bekal buanyak banget untuk melangkah ke fase pernikahan [walaupun entah kapan, he...]. Pokoknya terus berusaha memperbaiki dan membekali diri. Ayo...kuliahe ndang lulus dulu!!!! [menyemangati diri sendiri].
Selasa, 21 Juni 2011
Wanita Sholat Berjama'ah di Masjid
Beda pendapat antara anak sama orang tua pasti kerap kali terjadi. Baik perbedaan dalam hal sepela maupun hal yang prinsip. Begitu pun aku, juga kerap menjumpai perbedaan pendapat dengan ortu. Kebetulan aku tipe anak yang gak suka berdebat sama orang tua. Aku gak suka, karena adanya beda pendapat yang bisa menimbulkan perdebatan itu bikin suasana di rumah jadi gak nyaman. Secara, di rumah cuma bertiga. Kalau ada dua saja yang lagi "panas" pasti rumah sunyi senyap. Prinsipku selama perbedaan itu bukan dalam hal prinsip dan masih bisa ditolerir aku lebih memilih untuk diam dengan pendapatku asal ortu tidak memaksakan pendapatnya padaku. Pernah seorang ustadz bilang "selama kepentingan orang tua dan syariat bisa dikompromikan maka gak usah dibentur-benturkan". Kalo beneran kebentur kan malah sakit, he...emang kebentur [kejedot] pintu.
Hal kecil yang selalu saja ada perbedaan antara aku dan ortu adalah tentang hukum wanita yang sholat berjama'ah di masjid. Kebetulan masalah ini dibahas di dua majalah yang jadi langganan ortuku tiap bulannya. Di majalah Suara Muhammadiyah edisi 11, juni 2011 halaman 14-16, masalah ini dibahas dengan judul "hadits tentang keutamaan shalat bagi perempuan di rumah dan perempuan shalat berjamaah di masjid". Sedangkan di majalah ar-risalah edisi 12, juni 2011, halaman 54-55, masalah ini dibahas dengan judul "wanita shalat di rumah aman dari fitnah". Dari penjelasan majalah suara muhammadiyah terdapat dua kesimpulan: 1. jika hal yang dilarang tidak dapat dihindari maka lebih utama bagi wanita sholat di rumah. 2. jika hal yang dilarang dapat dihindari maka lebih utama bagi wanita melakukan shalat berjamaah di masjid, dan wajib bagi suami untuk mengizinkannya. Sedangkan dari penjelasan majalah ar-risalah ada 1 kesimpulan bahwa lebih utama bagi wanita untuk shalat di rumah sekalipun tidak ada larangan untuk sholat di masjid agar terhindar dari fitnah. Ibunda Aisyah pernah berkata "seandainya Nabi saw mengetahui apa yang terjadi pada kaum wanita sesudahnya, niscaya beliau melarang mereka berangkat ke masjid".
Hal kecil yang selalu saja ada perbedaan antara aku dan ortu adalah tentang hukum wanita yang sholat berjama'ah di masjid. Kebetulan masalah ini dibahas di dua majalah yang jadi langganan ortuku tiap bulannya. Di majalah Suara Muhammadiyah edisi 11, juni 2011 halaman 14-16, masalah ini dibahas dengan judul "hadits tentang keutamaan shalat bagi perempuan di rumah dan perempuan shalat berjamaah di masjid". Sedangkan di majalah ar-risalah edisi 12, juni 2011, halaman 54-55, masalah ini dibahas dengan judul "wanita shalat di rumah aman dari fitnah". Dari penjelasan majalah suara muhammadiyah terdapat dua kesimpulan: 1. jika hal yang dilarang tidak dapat dihindari maka lebih utama bagi wanita sholat di rumah. 2. jika hal yang dilarang dapat dihindari maka lebih utama bagi wanita melakukan shalat berjamaah di masjid, dan wajib bagi suami untuk mengizinkannya. Sedangkan dari penjelasan majalah ar-risalah ada 1 kesimpulan bahwa lebih utama bagi wanita untuk shalat di rumah sekalipun tidak ada larangan untuk sholat di masjid agar terhindar dari fitnah. Ibunda Aisyah pernah berkata "seandainya Nabi saw mengetahui apa yang terjadi pada kaum wanita sesudahnya, niscaya beliau melarang mereka berangkat ke masjid".
Kamis, 09 Juni 2011
Wanita Memang Ajaib
Kalo kamu seorang wanita pasti kamu tahu dimana letak ajaibnya seorang wanita. Wanita memang diciptkan oleh Alloh untuk lebih cenderung dominan menggunakan perasaan dibanding otaknya. Bukan berarti gak pakai otak lhoh ya...Ya perasaan lebih mendominasinya. Dan yang sangat erat kaitannya dengan perasaan adalah air mata. Wanita itu mudah sekali nangis. Bahagia nangis, capek bisa nangis, apalagi sedih dan terharu dengan mudahnya air mata menetes (nonton film juga, hehehe...). Ada masalah yang datang gak jarang juga yang menyelesaikannya diawali dengan menangis. Kalau dilihat sangat aneh, masalah apapun, sepele atau masalah gede gak akan ketemu jalan keluarnya dengan cara nangis. Tapi kalau kamu seorang wanita mesti kamu akan bilang itu tidak aneh. Ketika muncul masalah, kepala pusing dengan masalah itu, badan ikut lelah juga memikirkannya, dalam waktu tidak kurang dari 15 menit semua beban dari masalah yang menjejali kepala, rasa capek di raganya lenyap seketika (walaupun masalah belum selesai). Dengan apa semua itu lenyap??? Ya, dengan mengeluarkan air mata. Kamar adalah tempat yang paling dia suka untuk menangis dan bantal adalah benda kesayangan yang menjadi temannya saat menangis. Dia masuk kamar dan mengunci rapat kamarnya dan bantal ditutupkan ke muka untuk mengurangi suara isak tangisnya. Ketika semua tercurahkan dengan keluarnya air mata, dalam waktu singkat hati terasa sangat plooong...Dan esok harinya tampak matanya bendhul.
Nangisnya seorang wanita tidak menunjukkan bahwa dia seorang yang lemah. Di balik perasaannya yang begitu sensitif dia juga sosok yang kuat. Yang sering dijadikan dasar orang-orang untuk menunjukkan betapa wanita itu sosok yang kuat adalah cerita suami atau istri yang ditinggal istri/suami meninggal dunia. Suami yang ditinggal istri, mudah untuk segera mencari istri lagi karena butuh seseorang untuk mendampinginya mengurus keluarga dan anak-anak. Tapi istri yang ditinggal suaminya, banyak yang tetap menjadi single parent buat anak-anaknya, berjuang membesarkan dan membiayai sekolah hingga anak-anaknya mentas semua. Itulah hebatnya wanita. Jadi, wanita yang menangis bukan berarti dia lemah dan wanita yang kuat juga bukan berarti dia gak boleh menangis.
Kalo ada istilah buat laki-laki "boys don't cry", kalo buat wanita "girls, you may cry". Oya, tapi jangan lampiaskan permasalahan hanya dengan menangis. Bolehlah menangis sejadinya, tapi sebagai seorang muslimah, kita punya Alloh tempat kita mengadu. Adukan semua pada-Nya, menangislah di hadapan-Nya saat tak ada orang yang mengetahuinya. Semoga tangis tersebut bisa menjadi wasilah datangnya naungan Alloh kelak dimana tak ada lagi naungan melainkan naungan-Nya. Karena salah satu dari 7 golongan yang mendapat naungan Alloh di hari dimana tidak ada naungan melainkan naungan-Nya adalah "Seseorang yang mengingat Allah di waktu sunyi sehingga mengalir air mata dr kedua matanya".
Nangisnya seorang wanita tidak menunjukkan bahwa dia seorang yang lemah. Di balik perasaannya yang begitu sensitif dia juga sosok yang kuat. Yang sering dijadikan dasar orang-orang untuk menunjukkan betapa wanita itu sosok yang kuat adalah cerita suami atau istri yang ditinggal istri/suami meninggal dunia. Suami yang ditinggal istri, mudah untuk segera mencari istri lagi karena butuh seseorang untuk mendampinginya mengurus keluarga dan anak-anak. Tapi istri yang ditinggal suaminya, banyak yang tetap menjadi single parent buat anak-anaknya, berjuang membesarkan dan membiayai sekolah hingga anak-anaknya mentas semua. Itulah hebatnya wanita. Jadi, wanita yang menangis bukan berarti dia lemah dan wanita yang kuat juga bukan berarti dia gak boleh menangis.
Kalo ada istilah buat laki-laki "boys don't cry", kalo buat wanita "girls, you may cry". Oya, tapi jangan lampiaskan permasalahan hanya dengan menangis. Bolehlah menangis sejadinya, tapi sebagai seorang muslimah, kita punya Alloh tempat kita mengadu. Adukan semua pada-Nya, menangislah di hadapan-Nya saat tak ada orang yang mengetahuinya. Semoga tangis tersebut bisa menjadi wasilah datangnya naungan Alloh kelak dimana tak ada lagi naungan melainkan naungan-Nya. Karena salah satu dari 7 golongan yang mendapat naungan Alloh di hari dimana tidak ada naungan melainkan naungan-Nya adalah "Seseorang yang mengingat Allah di waktu sunyi sehingga mengalir air mata dr kedua matanya".
Minggu, 05 Juni 2011
Bersabarlah dan Tafahumlah...
Seorang manusia yang meniti sebuah jalan ada kalanya menemui kerikil, batu besar atau kubangan yang lebar menganga. Kerikil, batu dan kubangan tersebut ibarat ujian dalam perjalanan tersebut. Perjalanan seorang yang mengemban amanah dakwah dan jihad pun pasti akan menjumpai ujian. Dari ujian tersebut akan tampak siapa yang istiqomah dan siapa yang futur. Orang-orang yang selamat melalui ujian tersebut hanyalah orang-orang yang diberi karunia oleh Alloh berupa kesabaran.
Dalam kehidupan bersama, penting untuk kita memiliki sebuah kesabaran. Seseorang yang telah iltizam berislam dalam kehidupan bersama, ada saja yang karena faktor ketidaksabaran sehingga menjauh dari kehidupan bersama. Mungkin salah satu ketidaksabarannya adalah hanya dalam hubungan personal satu dan yang lainnya. Dalam kehidupan seorang akhwat pun demikian. Kehidupan bermajelis adalah miniatur dari sebuah kehidupan bersama [berjama'ah] bagi seorang akhwat. Munculnya perbedaan pendapat dan perbedaan karakter terkadang terjadi dalam bermajelis. Gak sepakatnya dia dengan penataan yang ada dan amanah yang harus dia emban juga mungkin terjadi. Ketidaksabaran menghadapi perbedaan tersebut, kadang menjadikan akhwat kecewa. Kadang merasa urusannya terlalu dicampuri dan gak punya privasi. Ketidaksabarannya dan kekecewaan yang tak terungkap tersebut lama kelamaan menjadikannya menjauh. Pelan tapi pasti virus futur menyerangnya.
Perbedaan tersebut adalah sebuah sunnatulloh yang pasti terjadi. Perbedaan pendapat dan karakter dalam kehidupan bersama pun tak bisa kita hindari. Tapi sebenarnya kalau kita mau sedikit saja lebih dewasa, perbedaan tersebut tidak akan menjadi sebuah masalah besar. Selama bersamanya kita karena satu ghoyah, satu aqidah dan satu kefahaman maka perbedaan itu bisa kita selesaikan tanpa mendzolimi satu dengan yang lain. Perlunya kesabaran dan kelapangan hati untuk menghadapi perbedaan tersebut.
Selain kesabaran, akhlak terhadap sesama muslim pun harus kita tunjukkan dalam kehidupan bersama. Ada beberapa akhlak yang harus kita miliki agar dapat membina hubungan yang baik dengan saudara kita:
Dalam kehidupan bersama, penting untuk kita memiliki sebuah kesabaran. Seseorang yang telah iltizam berislam dalam kehidupan bersama, ada saja yang karena faktor ketidaksabaran sehingga menjauh dari kehidupan bersama. Mungkin salah satu ketidaksabarannya adalah hanya dalam hubungan personal satu dan yang lainnya. Dalam kehidupan seorang akhwat pun demikian. Kehidupan bermajelis adalah miniatur dari sebuah kehidupan bersama [berjama'ah] bagi seorang akhwat. Munculnya perbedaan pendapat dan perbedaan karakter terkadang terjadi dalam bermajelis. Gak sepakatnya dia dengan penataan yang ada dan amanah yang harus dia emban juga mungkin terjadi. Ketidaksabaran menghadapi perbedaan tersebut, kadang menjadikan akhwat kecewa. Kadang merasa urusannya terlalu dicampuri dan gak punya privasi. Ketidaksabarannya dan kekecewaan yang tak terungkap tersebut lama kelamaan menjadikannya menjauh. Pelan tapi pasti virus futur menyerangnya.
Perbedaan tersebut adalah sebuah sunnatulloh yang pasti terjadi. Perbedaan pendapat dan karakter dalam kehidupan bersama pun tak bisa kita hindari. Tapi sebenarnya kalau kita mau sedikit saja lebih dewasa, perbedaan tersebut tidak akan menjadi sebuah masalah besar. Selama bersamanya kita karena satu ghoyah, satu aqidah dan satu kefahaman maka perbedaan itu bisa kita selesaikan tanpa mendzolimi satu dengan yang lain. Perlunya kesabaran dan kelapangan hati untuk menghadapi perbedaan tersebut.
Selain kesabaran, akhlak terhadap sesama muslim pun harus kita tunjukkan dalam kehidupan bersama. Ada beberapa akhlak yang harus kita miliki agar dapat membina hubungan yang baik dengan saudara kita:
- Niat yang ikhlas karena Alloh. Ikhlasnya niat kita akan menjadikan kita senantiasa mendapat bimbingan dari Alloh
- Kedepankan khusnudzon dan tabayun. Hak terendah yang harus dipenuhi oleh seorang muslim terhadap saudaranya adalah husnudzon dan hak tertingginya adalah itsar. Ngomongin tentang itsar jadi teringat kisah air minum 3 syuhada. Subhanalloh, sangat sulit kita jumpai manusia semacam 3 syuhada tersebut.
- Apabila terdapat perbedaan pendapat maka kembalikan urusan tersebut kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, ajaklah dia bicara dengan cara yang ahsan, berlapang dadalah, janganlah saling mencela, selalu berupaya mencari yang terbaik dan terimalah kebenaran dari siapapun datangnya.
Sabtu, 04 Juni 2011
Muhasabahlah...
Dalam perjalanannya, dakwah dan jihad tidak selamanya lurus dan lempeng. Pasti selalu ada saja ujian yang menghadang. Dari ujian tersebut akan terlihat siapa pejuang yang "menang" dan siapa yang "kalah". Mengapa mereka kalah? Ada banyak sebab pastinya, maka muhasabahlah untuk mengetahui sebab-sebab itu. Barangkali salah satu sebabnya adalah karena lemahnya ubudiyah para multazim, tidak konsistennya mereka dalam melakukan amal yaumi. Amal yaumi selayaknya rutinitas tanpa ruh saat melaksanakannya.
Seorang pengemban amanah dakwah dan jihad akan jauh dari penyakit futur ketika dia istiqomah dalam hal ubudiyah. Lemahnya ubudiyah menjadikannya tidak sabar terhadap ujian dan akan membuatnya kalah, semakin mundur jauh ke belakang dari jalan dakwah dan jihad.
Selain memperbaiki ubudiyah, penting bagi pengemban dakwah dan jihad untuk fokus dengan apa yang dia amalkan. Fokus pada amanah yang diembannya. Bukan malah sibuk dengan urusan duniawi. Tapi juga bukan berarti meninggalkan urusan dunia. Ambillah dunia tapi secukupnya saja. Perbaiki ubudiyah dan fokuslah dengan amalan, insyaAlloh akan menguatkan kita dalam mengemban amanah dakwah dan jihad hingga turun pertolongan Alloh yang akan memenangkan umat Islam.
Seorang pengemban amanah dakwah dan jihad akan jauh dari penyakit futur ketika dia istiqomah dalam hal ubudiyah. Lemahnya ubudiyah menjadikannya tidak sabar terhadap ujian dan akan membuatnya kalah, semakin mundur jauh ke belakang dari jalan dakwah dan jihad.
Selain memperbaiki ubudiyah, penting bagi pengemban dakwah dan jihad untuk fokus dengan apa yang dia amalkan. Fokus pada amanah yang diembannya. Bukan malah sibuk dengan urusan duniawi. Tapi juga bukan berarti meninggalkan urusan dunia. Ambillah dunia tapi secukupnya saja. Perbaiki ubudiyah dan fokuslah dengan amalan, insyaAlloh akan menguatkan kita dalam mengemban amanah dakwah dan jihad hingga turun pertolongan Alloh yang akan memenangkan umat Islam.
Langganan:
Postingan (Atom)