Mengingat sebuah materi halaqoh yang disampaikan oleh murobbiyahku saat aku masih SMA dulu, katanya seorang murobbi itu harus punya 1000 karakter. Katanya lagi, seorang murobbi harus bisa servicing by heart. Apa yang murobbiyahku sampaikan lebih dari lima tahun yang lalu, betul-betul aku renungi saat ini. Subhanallah...gak mudah ternyata menjadi kakak buat adek-adekku tercinta. Apalagi aku yang notabene anak bungsu dengan karakter yang cuek, gak peka, kurang sensitif dan sering menganggap suatu masalah itu sepele padahal gak sepele.
Aku harus bertemu mereka anak-anak kelas 1 SMA yang masih imut-imut. Satu lagi, mereka yang lagi semangat-semangatnya ngaji karena baru semester dua di kampus. Ada lagi, mereka yang lagi dibentuk untuk berlatih memegang amanah karena sebagian ada yang udah tingkat akhir di kampus. Wow...mereka sungguh berbeda. Aku yang penuh dengan kekurangan harus bisa "servicing them by heart". Dan harus memiliki 1000 karakter untuk menghadapi karakter mereka yang berbeda-beda. MasyaAlloh...ternyata tidak mudah. Doaku pada-Mu ya Rabb, agar aku selalu bersabar dalam memegang amanah ini.
Aku yang super cuek harus menghadapi mad'u yang super sensitif. Bagaikan kutub utara dan selatan pada sebuah magnet yang letaknya berlawanan. Dia yang selalu butuh perhatian dan aku yang gak peka saat dia butuh perhatian itu. Dia yang selalu membuat tiap kejadian kecil menjadi besar, aku yang suka menganggap masalah besar adalah perkara yang enteng. Subhanalloh...bukakan hati-hati kami untuk saling tafahum. Lunakkan hatiku agar aku bisa mengurangi kecuekanku, mengurangi ketidak pekaanku, menambah tingkat sensitifitasku. Bismillah...semoga bisa.
Tingginya Kesungguhan Seorang Perempuan yang Sangat Ingin Menggapai Ridlo Rabb-nya
Selasa, 29 Maret 2011
Senin, 28 Maret 2011
Mengapa Harus Manhaj Salaf ???
Sudah tiga episode masih menyampaikan tentang manhaj salaf. Buat bekal untuk adek-adekku tercinta agar semakin mantap melangkah di atas manhaj yang haq. Supaya bermanfaat juga untuk yang lain, gak ada salahnya aku posting di sini, sekaligus mengamalkan surat al-'asr, untuk selalu tawashoubil haq.
Pastinya sebagian dari umat Islam sudah memahami apa itu manhaj? salaf? dan manhaj salaf? Secara bahasa manhaj adalah jalan. Salaf artinya terdahulu, yang dimaksud para salaf adalah generasi sahabat, tabi'in dan tabiut tabi'in. Manhaj salaf adalah sebuah metodologi dalam memahami Al-Qur'an dan As-sunnah yang merujuk pada pemahaman tiga generasi terbaik. Namun, untuk memahami istilah salaf, kita harus lihat dari dua pengertian berikut:
Pastinya sebagian dari umat Islam sudah memahami apa itu manhaj? salaf? dan manhaj salaf? Secara bahasa manhaj adalah jalan. Salaf artinya terdahulu, yang dimaksud para salaf adalah generasi sahabat, tabi'in dan tabiut tabi'in. Manhaj salaf adalah sebuah metodologi dalam memahami Al-Qur'an dan As-sunnah yang merujuk pada pemahaman tiga generasi terbaik. Namun, untuk memahami istilah salaf, kita harus lihat dari dua pengertian berikut:
- Sisi qudwah (keteladanan), mereka yaitu tiga generasi pertama dan terbaik dalam Islam. Siapa lagi kalau bukan sahabat, tabi'in dan tabiut tabi'in.
- Sisi manhaj (metode), mereka tidak terbatas pada tiga generasi awal, namun juga termasuk setiap muslim yang mengikuti manhaj mereka hingga yaumul qiyamah. Setiap orang yang iltizam dengan manhaj salaf maka mereka adalah pengikut salaf. Namun perlu diingat bahwa mengikuti salaf tidak cukup dengan menyebut dirinya "salafy", namun harus dibuktikan dengan amalan.
Selasa, 22 Maret 2011
Kena Imbas Isu Bom Buku
Beberapa hari terakhir pemberitaan tentang bom buku ramai dibicarakan di media. Sejak sebuah bom buku meledak di tempat seorang aktivis JIL dan membuat tangan seorang polisi terluka menjadikan tim gegana bertindak agak "lebay" setiap ada yang melapor ada barang mencurigakan. Tiap ada laporan barang mencurigakan tanpa basa basi langsung aja diledakkan. Padahal isinya cuma barang-barang bekas. Benar-benar "lebay".
Gara-gara isu bom buku, aku juga jadi kena imbasnya. Sepekan yang lalu, aku pesen beberapa buah buku ke seorang teman di Solo. Udah sekitar 4 hari kok gak sampe-sampe juga pesananku. Akhirnya aku putuskan untuk ngecek ke kantor pos. Di kantor pos ditanya macem-macem. Paketnya dari mana, untuk siapa, alamatnya mana, isinya apa, nomer resinya berapa???? Lagi ditanya-tanya sama seorang karyawan, tau-tau karyawan lainnya nyeletuk "jangan-jangan isinya bom, mba!!!!" Waduw...aku jawab "Bukan Pak, wong isinya cuma buku kok". Lha kan lagi rame bom buku?!?!
Papahku di rumah juga ikutan iseng. Waktu aku mau pergi ke luar, aku pesen ke papahku tar kalo ada paketan tolong diterima. Aku bilang itu paketan dari temen di Solo dan isinya buku pesenanku. Eh, malah papahku bilang "Tar kalo paketannya dateng langsung tak laporin ke mantan Pak RT". Kebetulan mantan Pak RT kami seorang tentara. Wah...jan...walopun itu kata-katanya iseng tapi lumayan bikin was-was, soalnya buku itu judulnya lumayan "sensitif" kalau dibaca orang yang "tidak paham".
Paket buku yang bikin was-was itu sampe sekarang belum sampe-sampe juga. Usut punya usut, karena sedang ada penataan internal di penerbit tempat aku pesen buku tersebut, pesananku jadi belum dikirim dan baru dikirim hari Selasa ini. So, mungkin sampe rumah sekitar hari Kamis or Jum'at. Mudah-mudahan selamat sampai tujuan walaupun gak dikirim melalui DHL ataupun FedEx Express.
Oya, jadi inget beberapa tahun yang lalu, aku pernah kehilangan paket yang isinya kalkulator dan mp3 player. Kakakku kirim paket itu lewat pos dari Malang ke Purwokerto. Ternyata paket itu beneran "dicuri" seorang karyawan kantor pos yang kurang bertanggung jawab karena menyangka isi paket itu adalah hand phone. Kebetulan yang dipakai buat mbungkus paket itu adalah kardus tempat hand phone. Untungnya pihak kantor pos bertanggung jawab dan mau mengganti kerugianku. Untuk para karyawan kantor pos, dalam menjalankan tugas harus amanah ya...Dan untuk pak polisi, jangan asal meledakkan barang yang belum jelas isinya ya... ^_^
Sabtu, 12 Maret 2011
Memecah Rekor Naik Bus 7 Jam Purwokerto to Brebes
Tepat sepekan yang lalu aku dan seorang temanku memecahkan rekor. Hwaaa, rekor apaan tuh? Naik bus dari Purwokerto ke Brebes makan waktu 7 jam atau 14 jam bolak-balik. Ke Brebes kok lamanya kayak ke Jakarta aja. Seorang temenku di Brebes sms mengundang aku dan seorang temenku ke sebuah acara. Jum'at pagi aku udah packing soalnya bawaan lumayan banyak soalnya mau nginep. Sekitar jam 7 pagi aku buka google buzz ku. Ternyata temenku yang abis baca detik news , kasih kabar lewat buzz kalo jalan Purwokerto-Bumiayu putus karena beberapa puluh meter jalan raya di Bumiayu ambles. Wah aku langsung hubungi temenku yang di Brebes, apakah bener kalo jalan putus. Setelah dia cari-cari info, dia bilang kalo bener jalan ambles tapi jalan dialihkan jadi gak masalah.
Berbekal sms temenku tadi, bismillah...siap berangkat ke Brebes. Jam 14.30 berangkat dari rumah naik motor grand ku (eh, motor ortu denk...) menuju terminal bus. Sampai di terminal langsung menuju tempat penitipan motor. Setelah bayar parkir 3000 rupiah, aku dan temenku menuju tempat tunggu. Bus-bus berjajar rapi. Para calo bergantian menawarkan bus ke berbagai tujuan. Setelah kami bilang mau ke Tegal (soalnya gak ada bus yang langsung ke Brebes), seorang kenek mengantar kami ke bus yang jurusan Tegal. Sebelum naik, aku memastikan apakah benar bus bisa sampai ke Tegal. Orang itu bilang "kalo jalan memungkinkan untuk dilewati, nanti kita lewati mba...tapi kalo gak memungkinkan nanti mba nya turun di karang sawah trus naik angkot trus nyambung lagi bus yang ke Tegal". Setelah memastikan kami bisa sampai Tegal dengan bus itu, kami pun naik dan ngambil tempat duduk yang seat 2-2. Bus berangkat sekitar jam 15.00.
Berbekal sms temenku tadi, bismillah...siap berangkat ke Brebes. Jam 14.30 berangkat dari rumah naik motor grand ku (eh, motor ortu denk...) menuju terminal bus. Sampai di terminal langsung menuju tempat penitipan motor. Setelah bayar parkir 3000 rupiah, aku dan temenku menuju tempat tunggu. Bus-bus berjajar rapi. Para calo bergantian menawarkan bus ke berbagai tujuan. Setelah kami bilang mau ke Tegal (soalnya gak ada bus yang langsung ke Brebes), seorang kenek mengantar kami ke bus yang jurusan Tegal. Sebelum naik, aku memastikan apakah benar bus bisa sampai ke Tegal. Orang itu bilang "kalo jalan memungkinkan untuk dilewati, nanti kita lewati mba...tapi kalo gak memungkinkan nanti mba nya turun di karang sawah trus naik angkot trus nyambung lagi bus yang ke Tegal". Setelah memastikan kami bisa sampai Tegal dengan bus itu, kami pun naik dan ngambil tempat duduk yang seat 2-2. Bus berangkat sekitar jam 15.00.
Jumat, 11 Maret 2011
Laptopku Opname
Laptopku 4 hari gak enak badan karena serangan virus. Entah virus apa namanya, aku lupa. Baru pertama kali sejak hampir dua tahun bersamaku, dia kena virus. Pembawa virus itu adalah flashdisk temanku. Pagi-pagi dia sms katanya mau ikutan ngeprin di rumah. Sesaat setelah flashdisk dia sambungin ke laptop, terdengar bunyi peringatan dari kaspersky-ku yang nge-detect virus. Emang siy...belum aku update antivirusnya. Wah beneran ratusan virus terdetect. Virus nyerang drive C, waduh kena virus dech drive C nya. Untung semua data aku save di drive D 'n E. Laptop yang udah eror itu aku shutdown. Waktu aku nyalain lagi, muncul permintaan password untuk log in. Padahal aku gak pernah nyetting password. Password apa aja udah aku coba tetep gak bisa log in.
Wah jan...aku yang gaptek gini bingung dech laptop kena virus. Masku yang biasa ngurusin laptopku, dia sekarang di luar kota. Esok paginya, aku bawa laptopku ke adek sepupuku yang rumahnya di depan rumahku persis. Dia bilang "diinstal ulang aja mba...". Kalo mau instal ulang mesti pake cd room. Laptop miniku gak dilengkapi cd room dan aku belum punya cd room eksternal. So, pagi-pagi cari pinjeman cd room eksternal. Alhamdulillah langsung dapet pinjeman. Langsung aku kasih ke sepupuku lengkap sama cd buat instal windows 'n cd drivernya. Udah tak kasih sejak pagi ternyata gak digarap-garap juga. Baru malemnya dia garap. Windows udah berhasil diinstal ulang. Tinggal cd driver axio-nya. Dicoba-coba eh gak bisa-bisa, ternyata cd drivernya rusak. Huuuh...
Esok paginya lagi, muter-muter cari pinjeman cd driver ke temen2. Ternyata gak ada yang punya. Gak kepikir untuk download drivernya, lagian males harus ke warnet, aku langsung bawa laptop ke toko tempat aku beli laptop dulu. Kata mas-mas yang jaga, cd driver punya tokonya juga rusak, kudu cari download-an nya dulu, jadi dia bilang "gak bisa cepet mba, paling jadinya sore atau besok mba". Ya udah dech, aku tinggal laptopku.
Besoknya aku dateng lagi, kata mba-mba yang ngelayanin customer "lagi digarap mba, bentar lagi selesai, mau ditunggu apa ditinggal?". Karena aku buru-buru, kutinggal aja dech. 2 jam kemudian setelah urusanku selesai, aku dateng lagi. Alhamdulillah udah jadi...aku nyalain and it works again (senengnya...) Setelah aku cek, kukemasi dan kumasukkan laptop n charger ke dalam tasku, kutanya sama mba' nya "berapa mba?". Dia jawab "bawa aja mba...". Horai...kudapatkan laptopku kembali dan sudah terbebas dari virus dan sehat lagi tanpa keluar duit. Pulang-pulang sesampainya di rumah langsung aku instal program-program yang udah ilang semua kena virus dan siap pakai lagi. Harus segera digunakan untuk nyelesein thesis. Semangat!! Bulan Juni 2011 semoga lulus, aamiin.
Pelajaran hari ini: jangan sembarangan masukin flashdisk bervirus ke laptop temen ya...
Langganan:
Postingan (Atom)