Rabu, 24 April 2013

9:24

Katakanlah, "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik

Senin, 22 April 2013

Aku Tak Ingin Bara di Genggaman Ini Padam

Telinga ini berulang mendengar kisah-kisah. Kekaguman dan kesalutan adalah ekspresi yang tergambarkan. Aku bilang mereka hebat. Aku ingin mengikuti jejak itu. Tapi sepertinya tidaklah mudah. Sulitkah? Entah...aku belum melaluinya. Aku menerka sulit. Tapi semua akan mudah jika Alloh berkehendak dan ada kesungguhan dan kebulatan tekad. Sungguh, aku mau. Aku ingin. Kuingin ambil bagian. Bagian yang tak banyak orang mau dan mampu mengembannya. Robbi...mantapkan langkah kaki ini. Kuatkan punggung ini. Teguhkan hati ini. Eratkan genggaman tangan ini dalam memegang bara itu. Agar ia tak padam. Aku tak ingin bara di genggaman ini padam.

Sabtu, 06 April 2013

Donor Yuuuuk!!!


Rekor nich...2 bulan lebih gak ngeposting. Paling kalo buka blog cuma bales komen-komen aja. Sejak di rumah ada bimbel, waktunya lumayan padet buat ngajar, jadi gak sempet nge-posting, padahal sering muncul ide buat ditulis tapi apa daya, kalo ba'da isya udah tepar dan akhirnya terlelap, hehe. Alhamdulillah, pelan-pelan bimbel di rumah berjalan dan mudah-mudahan semakin banyak siswanya dan kedepan bisa lebih OK dan SMART baik siswanya maupun tentornya.

Tepat sebulan yang lalu, 6 Maret 2013...aku membuat sejarah dalam hidupku [yang ini asli lebay,hehehe...]. Yap, baru pertama kalinya seumur hidupku aku menjadi pendonor darah. Sejak dulu aku takut sama jarum suntik gede. Dulu aja waktu sakit thypus, saking gak maunya ketemu jarum suntik infus yang gede itu, aku ngotot gak mau dirawat di rumah sakit. Walhasil, dua kali kena thypus hanya dirawat di rumah saja. Alhamdulillah bisa cepet sembuh, karena ada perawat super keren yaitu mamahku he....[tapi tetep...yang nyembuhin ya pasti Alloh]. Aku beraninya sama jarum yang buat nusuk waktu bekam, yang kecil banget itu lho ujungnya, hehe...

Tapi entah kenapa, 6 Maret yang lalu aku kok tiba2 terinspirasi untuk jadi pendonor darah. Awal ceritanya gini, sehari sebelum donor darah, di pagi hari aku liat acara bincang-bincang di TVRI yang ngebahas tentang donor darah. Disitu dijelasin manfaat dari donor darah. Diantaranya bisa meningkatkan produksi sel darah merah, menurunkan resiko sakit jantung, membakar kalor, dll.
Setelah acara itu, jadi muncul keinginan buat donor darah. Trus siangnya, ada seorang temen akhwat yang sms 'n telfon, tanya-tanya tentang PMI karena dia mau donor. Aku langsung bales aja, yuk kapan-kapan kita donor. Eh lah kok sorenya, Bu Lik ku yang kerja di RRI main ke rumah, trus dia cerita kalo besok pagi di kantornya mau diadain donor darah. Langsung aja aku bilang ke bu lik kalo besok pagi aku mau ikutan donor dan aku ajak temenku yang juga pengen donor. Esok harinya, aku datangi RRI untuk donor darah pertama kali dalam hidupku. Prosesnya sebenernya gak lama, paling 10-15 menit. Tapi karena itu acaranya massal, jadi antrinya yang lumayan lama. Alhamdulillah...hasil tes sesaat sebelum donor aku dinyatakan memenuhi syarat untuk jadi donor. Akhirnya aku request minta diambil darahnya sama petugas yang putri, terus setelah berbaring dan ditusuk lengan kirinya pake jarum yang gede itu, darahku diambil sebanyak 350 cc. Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang membutuhkan. Selesai donor, pasti dikasih pembangkit tenaga. Kalo dulu aku liat pas sma, para pendonor diberi mie kuah dan susu hangat, sekarang lebih modern [alias males repot]. Para pendonor dikasih p*p mie, susu kotak dan biskuit. Aku pengen selang 3 bulan dari donor pertamaku [Juni 2013], aku mau donor lagi untuk yang kedua. Itu ceritaku tentang donor darah pertamaku, sekian, terimaksih...hehehe.