Rabu, 22 Agustus 2012

Kado Lebaran Buat Mamah Papah

Seperti halnya orang tua yang lain, orang tuaku punya kebiasaan kalo lebaran memberikan hadiah kepada mbah [orang tua mamah papahku]. Menurutku itu sebuah kebiasaan baik yang perlu ditiru. Dengan memberi hadiah, itu menunjukkan sebuah perhatian. Akupun berusaha mencontoh orang tuaku. Sejak aku punya tambahan uang saku sendiri [ya walaupun tidak seberapa], aku selalu mencoba menyisihkan uang sakuku itu untuk membeli hadiah buat ortu saat lebaran. Bingung juga ya mau mbeliin apa, walaupun cuma setahun sekali ngasihnya. Buat papah udah pernah mbeliin baju koko, peci, sorban. Buat mamah udah pernah mbeliin mukena, kerudung. Barang-barang itu juga mereka udah punya banyak. Bingung juga kali ini mau mbeliin apa, akhirnya buat papah yang hobi baca, aku belikan 2 buah buku tentang haji. Buat mamah aku belikan kerudung yang ukurannya agak lebar. Alhamdulillah kemaren pas lebaran dipake, cantik lho...he... Oya biasanya aku selalu selipkan ucapan di dalam kado itu. Tapi kemaren aku gak sempet nulis or ngetik ucapannya, tapi yang ingin aku sampaikan pada beliau gak jauh dari apa yang aku sampaikan pada beliau tahun lalu. Ucapan tahun lalu itu aku print dan sama papah ditempel di tembok kamarnya [waktu belum pindah rumah] dan aku sempet memotretnya.
Mah...Pah...semoga mamah papah diberi kesehatan, diberi umur panjang yang barokah, tambah ganteng 'n cantik :-), tambah rajin beribadah, cepet jadi mbah kakung dan mbah uti, hehehe...aamiin...Semoga Alloh mengabulkan cita-cita mamah dan papah untuk menunaikan rukun Islam yang ke-5. Doakan kami agar menjadi anak sholih dan sholihah, bahagia dunia dan akhirat. Aamiin ya Robbal'aalamiin...We love you all ^_^ 



Minggu, 19 Agustus 2012

Aku Baru Mengerti Arti Pelukan Itu

Beberapa bulan yang lalu, aku mendapat sebuah pelukan dari seorang yang jarang sekali beliau melakukannya padaku walaupun kami sering sekali bertemu. Pelukan itu dia berikan saat aku pulang silaturahmi dari rumah beliau. Ya memang aku sedang ada masalah saat itu, tapi tak biasanya beliau melakukan itu. Aku anggap bukan masalah yang begitu berat bagiku. Setelah sekian bulan, baru kumengerti arti pelukan itu. Ada sesuatu yang beliau sembunyikan dariku. Pelukan itu sebuah bentuk penguatan padaku yang tak beliau ungkapkan melalui lisan karena beliau tak ingin membuatku semakin sedih dengan masalahku. Terimakasih kau telah memelukku saat itu, mungkin benar aku akan sedih jika dulu kau ungkapkan semua, dan itu tak kau lakukan. Setelah kutahu, saat ini bukan sedih yang kurasa, rasa syukur padaMu ya Alloh atas semua ini, betapa sesungguhnya dia menyayangiku walaupun tak beliau lisankan, tapi aku merasakannya. Terimakasih telah membimbingku hingga saat ini, doakan aku agar selalu istiqomah dan selalu mengingat dan melakukan nasihat-nasihat berhargamu hingga kelak aku menjadi wanita tangguh sepertimu [semoga bisa lebih tangguh darimu]. Aku mencintaimu karena Alloh, mba.... (!_!)

Sabtu, 18 Agustus 2012

Download MP3 Takbiran

Alhamdulillah...terdengar lagi takbir di malam Idul Fitri tahun ini. Aku punya file mp3 kalimat takbir, sila yang mau, bisa didownload di sini. Setelah didownload, mari kita dengarkan dan renungkan maknanya. Met Idul Fitri kawan...taqobbalalloh minna wa minkum, maapin salahku ya...

Jumat, 17 Agustus 2012

Alloh Sayang Padaku

Tidak mudah memunculkan sebuah khusnudzon. Setiap sesuatu terjadi yang tidak sesuai mau kita, pasti pada awalnya datang kekecewaan dan muncul anggapan bahwa hal itu tidaklah adil menimpa kita. Padahal kita paham benar bahwa sesuatu yang baik menurut Alloh gak selalu baik menurut kita dan sebaliknya sesuatu yang baik menurut kita gak selalu baik menurut Alloh. Walopun sulit, namun mencoba untuk selalu khusnudzon pada Alloh harus kita usahakan. Hingga pada akhirnya semua tersibakkan dan kita bisa mengatakan bahwa Alloh memberi kita ketetapan demikian karena Alloh sayang pada kita dan menyelamatkan kita dari keburukan. Dan berharap ini akan semakin menambah kekhusnudzonan kita pada Alloh di kemudian hari. Kita menjadi semakin yakin bahwa ketentuan yang Alloh tetapkan pada tiap hamba-Nya pasti yang terbaik. Ya Robb, You've saved me...Alhamdulillahirobbil'aalamiin. I do hope You will make my next steps be easier, aamiin.

Published with Blogger-droid v2.0.1

Rabu, 15 Agustus 2012

Akhi...Ukhti...Apa kabar hatimu?

Hati...adalah organ ajaib yang mudah berbolak balik. Hingga Rosul pun mengajarkan pada kita sebuah doa agar Alloh meneguhkan hati kita pada dinNya, "yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinika".

Penyakit yang mengakibatkan hati kita sakit bisa menyerang siapa saja, termasuk laki-laki dan perempuan yang mendapat predikat aktivis dakwah. Salah satu penyebab yang membuat hati para aktivis dakwah sakit adalah virus merah jambu. Yang pelan tapi pasti virus itu menggerogotinya hingga hilang rasa malunya melakukan hal-hal yang dilarang oleh syariat dan dibenci Alloh. Astaghfirullohal'adzim...

Penyakit itu bisa berawal dari sebuah interaksi yang awalnya masing-masing menganggap biasa-biasa saja. Interaksi dalam sebuah organisasi dakwah, dalam kepanitian acara-acara keislaman, dalam program kampus seperti KKN, membuat mereka saling berkomunikasi dan saling mengetahui personal si ikhwan maupun akhwat. Awalnya cuma mengirim sms undangan rapat, sms karena memang darurat karena teknis sebuah acara atau ketemuan karena menyerahkan berkas-berkas atau ketemuan membahas suatu program. Ternyata sms dan pertemuan itu gak berhenti sampai disitu. Syaithan sangat lihai menggoda dua orang yang sedang saling jatuh cinta. Syaithan menghias kemaksiatan dengan keindahan. Mereka ikhwan dan akhwat aktivis dakwah menjadi sasaran empuk si syaithan yang gak pantang menyerah. Ditambah dengan berkembangnya teknologi, peluang kemaksiatan akan terbuka lebih lebar. Ada fb, twitter, YM atau yang lain yang membuat komunikasi semakin intens bahkan bisa saling melihat melalui webcam tanpa ada orang lain yang tau[sesaat mereka lupa ada Alloh dan malaikat yang tak pernah alpa mengawasinya]. Astaghfirulloh...

Syaithan menjadikan si ikhwan dan akhwat itu mengikuti hawa nafsunya, menjalin hubungan yang tidak selayaknya dilakukan aktivis islam militan. Mereka selayaknya berpacaran. Sms atau telepon selalu dinantikan dari ikhwan atau akhwat yang dia sukai. Panggilan akhi dan ukhti tergantikan dengan mas dan dek. Janjian ketemuan gak cuma untuk rapat tapi juga untuk sesuatu yang gak penting, sekedar jalan berdua. Berkhalwat sudah berani dilakukan diam-diam karena takut ketahuan teman-teman ngajinya atau bahkan murobbinya. Syaithan berhasil menggoda mereka dan mereka yang sedang terjerat cinta gak menyadari itu, seperti orang mabuk yang tak sadarkan diri. Teman yang mengingatkan dan memberinya nasihat dianggap angin lalu saja.

Beberapa kali membantu menyelesaikan masalah akhwat yang lagi kena VMJ, mereka akan sulit untuk kembali tersadarkan kalo mereka gak punya azzam yang kuat. Ketika yang terkena virus itu adalah adek yang baru ngaji, aku menganggap itu wajar[wajar disini bukan bentuk pelegalan] karena ilmu mereka yang masih harus terus ditambah. Namun dengan pendampingan yang terus menerus dari mba-mba nya dan motivasi untuk bisa menjadi lebih baik, pelan-pelan dia bisa sembuh dari sakit yang disebabkan virus merah jambu itu. Tapi secara pribadi aku tidak bisa mentolerir ketika itu dialami oleh ikhwan akhwat yang sudah pada tingkatan paham dan militan. Yang hobinya ngisi pengajian, yang sukanya tampil di depan untuk ngasih motivasi agar adek-adeknya menjadi muslim-muslimah militan, yang kalo ngomongin dakwah dan jihad semangatnya luar biasa dan selalu di barisan terdepan. Na'udzubillah...akhi dan ukhti...sadarlah!!! Kalian adalah qudwah bagi adek-adekmu...malulah kalian pada Alloh...sadarlah bahwa itu adalah kemaksiatan yang dibenci oleh Alloh...segeralah perbaiki diri...lawanlah virus itu...nasehat-nasehat dari orang-orang di sekitarmu gak akan ada artinya ketika kalian sendiri tidak punya kekuatan untuk mengakhiri kemaksiatan itu.

Lalu pa solusinya? Menurutku sangat mudah, tapi buat yang sedang terjangkiti virus ini mungkin sangatlah susah. Satu solusinya, tutup semua akses untuk komunikasi. Baik sms, telepon, fb, email, chatting, video call dan yang lain. Ganti nomor handphone mu, hapus semua akun media sosialmu. Tanpa komunikasi aku yakin akan  lebih mudah melupakannya. Memutuskan komunikasi tidak akan bertahan lama kalo gak ada kesungguhan. Jadi, solusi kedua adalah sungguh-sungguhlah untuk bertaubat. Yakini bahwa perbuatannya adalah kemaksiatan yang dibenci Alloh dan sungguh-sungguhlah memperbaiki diri. Solusi ketiga, jangan simpan sendiri masalah ini. Kalo disimpan sendiri, pasti akan membuatmu nyaman karena tidak ada yang tahu dan bahkan kamu menikmati kemaksiatan ini. Beritahu teman dekatmu[pastinya harus teman yang sholih/ah yang bisa mengingatkanmu] tentang masalahmu, sehingga temanmu bisa memantau dan menasihatimu. Solusi terakhir adalah doa. Mintalah pada Alloh agar dihindarkan dari fitnah itu dan agar diberi kesungguhan untuk memperbaiki diri.

Beberapa kasus yang aku lihat, ketika ikhwan dan akhwat ada yang sudah saling jatuh cinta terkadang menikah adalah solusi bagi mereka. Tapi menurutku menikahkan mereka bukan sebuah solusi. Bagaimana pernikahan akan barokah ketika diawali dengan kemaksiatan. Sesuatu di awal akan menentukan bagaimana akhirnya. Pernikahan yang dibangun karena nafsu bagaimana akan sakinah mawaddah warohmah??? Ya walopun ada yang setelah menikah mereka jadi lebih baik. Tapi untuk itu butuh perjuangan yang besar.

Akhi...ukhti...apa kabar hatimu? Ketika hatimu terlanjur sakit karena virus merah jambu, segeralah bertaubat...Ketika hatimu dalam kondisi sehat maka janganlah mendekati hal-hal yang mendekatkanmu pada virus merah jambu itu. Takutlah pada Alloh dan berilah qudwah yang baik bagi adek-adekmu. Bagaimana dakwah ini akan tersampaikan ketika kondisi hati si pembawa risalah dakwah ini kacau balau begini. Semoga Alloh senantiasa menjaga hati kita sehingga terhindar dari fitnah cinta dan kelak kita bisa menikmati indahnya cinta yang halal dalam bingkai keluarga ideologis yang terhindar dari nafsu syaithan, aamiin.

Published with Blogger-droid v2.0.1

Minggu, 05 Agustus 2012

Nuzulul Qur'an bukan tanggal 17 Romadhon Kawan!!!

Aku co-past in dari tweet n status fb ku nich...

1. Di msjd2 sktr rmh,malem ni org2 pada memperingati nuzulul Quran.mana tho sumber yg blg klo nuzulul quran itu malam 17rmdn? #nuzululquran -- Himmah Aliyah (@himmah_aliyah)

2. coba deh bc terjemah surat Al-Qodr.disitu ditulis klo AlQuran diturunkan dmalam qadar #nuzululquran -- Himmah Aliyah (@himmah_aliyah)

3. Apa itu malam qodar? Yaitu malam kemuliaan yg lbh baik dr 1000 bln #nuzululquran -- Himmah Aliyah (@himmah_aliyah)

4. Kpn trjd malam qodar? Wallohu a'lam. Rosulululloh cuma ksih qt clue klo mlm itu ada di 10hr trakhr rmdn,trutama dmlm ganjil #nuzululquran -- Himmah Aliyah (@himmah_aliyah)

5. So,nuzulul Quran itu bkn malam 17rmdn kawan... #nuzululquran -- Himmah Aliyah (@himmah_aliyah)

Published with Blogger-droid v2.0.1

Sabtu, 04 Agustus 2012

ijo-item-coklat-biru



Sudah berapa lamakah kalian berjilbab? Kalo aku baru sekitar 10 tahun. Awal aku pake jilbab kalo gak salah tanggal 10 Februari 2002, saat aku di bangku kelas 1 SMA. Awalnya aku gak tau kalo pake jilbab itu wajib. Setelah ikut kajian-kajian keislaman mulailah aku belajar bagaimana berislam secara benar termasuk kewajiban seorang muslimah untuk menutup auratnya. Dan proses hingga aku bisa berjilbab seperti ini pun butuh proses yang tidak singkat dan tidak mudah. Butuh azzam yang kuat itu kuncinya dan organ pendengaran [kuping] kita perlu untuk tidak dimaksimalkan fungsinya [maksudnya???]. Maksudku jangan dengar omongan negatif orang terkait perubahan penampilan [jilbab] kita. Kalopun didengerkan tanggapi aja dengan santai, omongan yang gak enak gak perlu dimasukin ke hati.

Awal pakai jilbab, pakaianku masih biasa seperti belum berjilbab cuma tambah panjang dan tambah tutup kepala [belum bisa dikatakan jilbab]. Aku masih suka pakai celana jeans sama kaos oblong lengan panjang. Bahkan seragam sekolahku pun berbentuk celana longgar yang bisa disulap menjadi seperti rok kalo sletingnya ditutup. Lagi-lagi karena ikut kajian, aku sedikit demi sedikit tersadarkan. Ternyata kriteria jilbab syar'i itu bukan seperti yang selama ini aku pakai. Bahkan jauuuh sekali... Dan aku selalu memperhatikan [ngefans] pada mba-mba yang bergamis dan berjilbab lebar. Sejak awal hatiku berkata "suatu saat nanti aku akan berpakaian seperti itu".

Seiring waktu berjalan, dengan sedikit ilmu yang aku punya, akupun ingin menjadi lebih baik dalam hal berpakaian. Pelan-pelan, perubahan terjadi. Celana jeansku aku ganti dengan rok lebar. Baju osisku yang berbentuk celanapun aku ganti dengan rok betulan. Yang agak kesel dengan hal itu adalah mamahku. Karena dalam waktu beberapa bulan aku harus 3 kali jait seragam sekolah baru. Pertama seragam pendek saat belum berjilbab, kedua seragam panjang tapi model celana dan yang ketiga aku minta dibuatkan seragam panjang dengan bawahan rok. Ya walopun agak kesel, tapi buat orang tua, apa sih yang enggak buat anak. Awal kelas dua aku sudah lebih baik. Kerudung sudah sedikit lebar, kaos kaki coba aku kenakan. Saat itu karena sesama pengurus ROHIS saling menguatkan, kita jadi semakin eksis dengan jilbab kita. Sampe-sampe muncul kekhawatiran dari pihak sekolah, karena jilbab kami yang semakin lebar dan dianggap tidak sesuai aturan seragam yang ditetapkan sekolah. Tapi alhamdulillah kita tetep istiqomah hingga lulus. Bahkan di bangku kelas 3 diantara kami sudah mulai ada yang terkadang pakai gamis.

Aku sendiri mulai mengumpulkan gamis. Pakaian-pakaian mamah yang ada di almari aku pilih-pilih. Yang bentuknya gamis aku minta dan aku pakai. Saat lebaran aku pun minta dibelikan dan dijahitkan gamis bukan rok apalagi celana. Setelah lulus SMA, aku tidak langsung istiqomah mengenakan gamis. Kalau ke kampus aku masih suka pakai rok dan hem panjang. Baru setelah semester 2 aku belajar untuk selalu memakai gamis hingga sekarang.

Sempet pakai gamis bunga-bunga, gamis terang benderang hingga gamis warna-warna soft dan gelap.

Aku teringat sebuah kisah dari ibunda Aisyah. Ketika Aisyah menceritakan sebagian istri para shahabat – pada satu riwayat dikatakan ‘istri para shahabat Mujahirin’ namun pada riwayat yang lain disebutkan ‘istri para shahabat Anshor- “Semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada para istri shahabat Muhajirin. Ketika ayat tentang jilbab turun, mereka robek kain korden lalu mereka kenakan sebagai jilbab sehingga mereka seperti burung gagak”.

Dari kisah itu disebutkan para sohabiah berjilbab seperti burung gagak, artinya berwarna hitam. Kenapa hitam? Karena warna hitam tidak mencolok dan tidak mengundang perhatian [tapi juga tergantung modelnya siy, warna hitam tapi ketat n transparan malah jadinya parah]. Tapi bukan berarti mutlak dan paten harus hitam. Bukan berarti yang paling sholihah dan paling "nyalaf" harus yang hitam. Karena kesolihan dan kefahaman seseorang gak hanya terletak pada warna baju yang dia kenakan saja. Yang penting tidak mencolok dan mengundang perhatian serta tidak bertujuan untuk tabaruj, warna selain hitam bolehlah dipakai. Tentunya dengan memperhatikan kriteria syar'i yang lain seperti tidak ketak, tidak transparan, tidak seperti pakaian laki-laki dan wanita kafir, tidak memakai wewangian, dll.

Cerita panjang begini, sebenernya aku cuma pengen cerita hasil pengamatanku, yang namanya akhwat [termasuk aku], gamis dan kerudung yang sering dipakainya ya gak jauh-jauh dari 4 warna ini yaitu hijau, hitam, coklat dan biru. Kenapa aku bisa bilang begitu, karena tadi pagi waktu beres-beres kamar, aku gantungkan jilbab-jilbabku yang berserakan gak karuan dan gak sengaja terlihat kombinasi warnanya yaitu ijo-item-coklat-biru.

Ini ceritaku tentang jilbalku. Ya walopun aku juga belum berpakaian 100% syar'i [kadang masih suka geje kalo pake baju, he..] tapi aku paham bagaimana yang seharusnya dan ingin selalu berusaha memperbaiki diri.

Aku posting tulisan ini sambil aku ingat nama temen-temen SMA ku. Aku absen yach..tanti, intan, ninki, aulid, rinan, imus, wahyu, icus, rinan, mahar, linta, beti, eida, emi, umi, ryvca, intan, ade, vita, eka. Sementara itu yang masih kuingat, kalo ada yang terlewat maafkan..indahnya mengenang masa-masa bersama kalian. Tetep istiqomah dengan jilbab kita yach..

Published with Blogger-droid v2.0.1