Jumat, 23 Desember 2011

Some Islamic Songs About Mother



Nothing special yesterday for me. In the morning I must move to my friend's boarding house because there was a fogging program from Dinas Kesehatan. In my friend's boarding house, i watched a news program about mother's day. Owh...yesterday was December, 22nd. Indonesian celebrated mother's day. But, I didn't celebrate it. Because every day we must do something special for our mom and makes all the days are special for our mom. Mother's day in Indonesia is different with mother's day in the world. In the world, people celebrate mother's day on the 2nd Sunday of May (if i'm not mistaken ^_^).
I will not talk about mother's day anymore in this posting. I just want to share some islamic songs about mother which I like. Some of them are:
  1. My Mom is Amazing, by Zain Bhikha
  2. Your Mother, by Yusuf Islam
  3. Ummi, by Ahmed Bukhatir
  4. Satu Rindu, by Opick feat Amanda
There are a lot of songs about mother but I like those 4 songs. Do you know those songs and the lyrics? Here they are, except entitled Ummi (it's arabic and i don't understand the meaning, he...).

Jumat, 16 Desember 2011

Ronde Pak Jun Oke




Ada yang gak tau ronde? Bukan "ronde" istilah dalam olah raga tinju lhoh ya...Ronde sejenis minuman hangat atau wedang istilah Jawa nya. Wedang ini pas diminum dimalam hari saat cuaca dingin karena rasa jahe susunya yang pedas dan menghangatkan. Dalam wedang ronde juga ada beberapa isian yang bikin rasanya tambah mantap. Ada potongan roti tawar, kacang sangrai, kolang kaling, pacar dan bulatan tepung seperti klepon tanpa gula merah. Bulatan itu kayaknya yang dinamakan ronde.


Kemaren malem, sepulang besuk saudara  yang dirawat di rumah sakit, aku dan mamahku mampir ke alun-alun untuk beli wedang ronde. Kami pesen dua bungkus ronde untuk dibawa pulang. Sesampainya di rumah, dibukalah si ronde itu. Satu bungkus terlalu kenyang untuk dihabiskan sendiri. Satu bungkus habis dimakan (apa diminum ya?) sama ortuku. Satu bungkus lagi gak aku makan, tapi aku taroh lemari es. Esok siangnya baru aku makan wedang ronde dingin  yang rasanya gak kalah enak sama yang hangat. Ada yang belum pernah nyicip wedang ronde? Dateng aja ke alun-alun Purwokerto menjelang petang hari atau malam hari. Ada beberapa gerobak penjual wedang ronde. Tapi yang paling enak wedang rondenya "Pak Jun Oke"

Published with Blogger-droid v2.0.1

Jumat, 09 Desember 2011

Keluarga Ideologis



Beberapa bulan yang lalu pernah baca sebuah artikel di sebuah majalah yang kalo gak salah judulnya Bukan Hanya Istri Biologis. Di majalah itu disampaikan bahwa menjadi istri yang bersuamikan laki-laki yang punya prinsip dalam hidupnya, tidak cukup menjadi istri biologis saja tapi jadilah istri ideologis. Prinsip dalam hidup yang dimiliki oleh sebuah keluarga yang melazimi dakwah dan jihad sebagai jalan hidupnya tidak cukup hanya suami yang memahaminya. Resiko yang mesti dihadapi harus dipahami oleh istri dan anak-anak. Maka perlunya sedari awal seorang laki-laki dan wanita yang hendak membangun sebuah rumah tangga, bercita-citalah menjadikan keluarganya kelak menjadi keluarga ideologis.


Seorang istri harus memahami bahwa iqomatuddin adalah pilihan hidup dirinya dan suaminya. Sehingga tidak egois hanya mementingkan kehidupan pribadi dan keluarga, tetapi ada kepentingan umat dan kepentingan bersama yang juga harus dipentingkan. Kesadaran tersebut tidak akan terbangun ketika tidak ada diskusi antara suami istri. Ngobrol-ngobrol atau diskusi di rumah jangan hanya ngobrol masalah ekonomi, pekerjaan, anak-anak atau masalah rumah tangga lainnya. Tapi, untuk membentuk sebuah keluarga ideologis perlu adanya diskusi-diskusi ideologis di rumah yang melibatkan suami istri dan pastinya anak-anak dilibatkan dalam diskusi tersebut sesuai dengan tingkat kefahaman mereka atau setelah mereka beranjak dewasa dan memahami konsep rumah tangga yang dimiliki oleh orang tuanya. So, persiapkan diri menjadi istri ideologis! Agar kelak dapat membangun keluarga ideologis dan dapat mencetak anak ideologis.

Jumat, 02 Desember 2011

Rasa Lelah Hilang dengan Setetes Air Mata

 

Air mata erat kaitannya dengan wanita. Kalo anda seorang wanita pasti setuju dengan apa yang aku bilang. Bagi seorang wanita, apapun perasaannya dan kondisinya bisa diekspresikan dengan air mata. Bahagia, sedih, kesal, marah, penat bahkan rasa lelah dan capek pun bisa diekspresikan dengan air mata. Sesaat setelah air mata yang mengekspresikan perasaan-perasaan itu menetes keluar dari mata seorang wanita, terjadi perubahaan perasaan yang dirasakan begitu berbeda dengan saat sebelumnya. Lebih tenang, lega dan plong. Perasaan positif muncul menggantikan perasaan negatif yang sebelumnya memenuhi hati maupun pikiran. Rasa lelahku hari ini pun sesaat hilang hanya dengan setetes air mata. Teardrop is a magic thing for woman, isn't it? Nah...aku jadi bertanya, begitu jugakah yang dirasakan seorang laki-laki saat menangis??? Apa ya yang dirasakan seorang laki-laki saat mereka menangis?
Aku baru pernah dua kali melihat seorang laki-laki dewasa menangis. Laki-laki itu adalah papahku. Pertama, saat papahku teringat oleh mbah putriku yang telah dipanggil oleh Alloh lantaran sebuah musibah yang tidak kami duga sebelumnya. Beliau menangis bukan saat mbah putri meninggal, tetapi saat lebaran pertamanya tanpa mbah putri. Kami semua terkejut saat tiba-tiba tangis papahku meledak sesaat setelah kembali dari sholat idul fitri. Ternyata beliau merindukan sosok "mamak" [panggilan papahku pada mbah putri]. Kedua, sekitar sebulan yang lalu. Papahku jatuh di depan rumah karena kecapean dan setelah dicek ke dokter, gula darahnya lumayan tinggi. Saat jatuh, aku dan mamahku tidak berada di rumah. Sesampainya di rumah aku tengok beliau yang sedang berbaring di atas tempat tidur. Dan saat itu aku melihat meneteskan air mata. Aku yakin, menangisnya bukan karena menahan sakit akibat jatuh, tapi karena beliau sedang butuh diperhatikan. Jadi menurutku, laki-lakipun butuh menangis untuk mengekspresikan perasaannya. Tapi aku gak tahu pasti apakah yang laki-laki rasakan saat menangis itu sama dengan yang wanita rasakan saat menangis, karena aku belum pernah menanyakan tentang hal ini pada laki-laki.

Kamis, 01 Desember 2011

Sepiring Bertiga

 

Pekan ini aktivitas ngajar lumayan padet karena anak-anak lagi pada ujian akhir semester. Sehari bisa ngajar 4 kelas berturut-turut, termasuk kemarin Rabu. Ngajar dari jam 1 siang sampe jam 7 malem. Hhmm...berangkat buru-buru belum sempet makan siang cuma nyruput setengah gelas jus jambu lumayan untuk tenaga. Pulang jam 7 malem, kondisi badan udah capek, perut laper, lengkaplah sudah. Buru-buru bersih-bersih badan dan sholat isya, terus nungguin "mie tek tek" langganan. Sekitar jam 8 malem, "mie tek tek" yang ditunggu pun datang. "Pak, mie goreng 1 jangan kepedesan", pesanku pada pak penjual mie. Gak lama menunggu mie pun siap disantap. Ini nich momen indah dalam keluarga yang mungkin jarang ditemuin di keluarga lain, makan mie tek tek sepiring bertiga, aku, mamahku dan papahku. Hhmm...nikmatnya makan bersama. Itu mengingatkanku pada cerita mamahku yang bilang kalo dulu masak telor dibikin yang lebaaar banget biar bisa dibagi 6 karena mamahku 6 bersaudara. Walopun kondisi sudah berbeda, gak harus 1 telur dibagi 6 tapi tetap berbagi dan bersama saat makan adalah momen indah yang bisa mendekatkan antar anggota keluarga.
Yang belum pernah coba...silakan coba, dan rasakan sensasinya :)